Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mendorong industri kecil dan menengah untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat guna mengatasi masalah permodalan yang kerap dialami pelaku bisnis.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong munculnya wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah [IKM]. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Kemenperin memiliki target penciptaan 20.000 wirausaha baru.
Airlangga menambahkan, demi mendorong upaya tersebut pemerintah giat mendorong para pelaku bisnis untuk mengakses pembiayaan. Beberapa program pembiayaan tersebut ditawarkan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan Permodalan Nasional Madani.
"Beberapa masalah yang kerap ditemui adalah akses terhadap pembiayaan dianggap sulit oleh pelaku bisnis sehingga kesulitan untuk melengkapi legalitas usaha di bidang industri. Selain itu, suku pinjaman masih dianggap terlalu tinggi. Terakhir keterbatasan perbankan dalam memberikan pinjaman dengan plafon rendah," kata Airlangga ketika konferensi pers, Senin (28/8/2017).
Menurutnya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Juli 2017 telah mencapai Rp52,2 triliun atau 47% dari target penyaluran KUR sebanyak Rp110 triliun. Dari angka ini, sektor industri pengolahan IKM mencapai Rp3,30 triliun atau sekitar 6% dari dana tersebut. "Capaian ini patut diapresiasi, tetapi perlu terus ditingkatkan," ujarnya.
Kemenperin mencatat, jumlah IKM tumbuh mencapai 165.983 unit pada 2016 atau meningkat 4,5% dibandingkan dengan 2015. Sementara itu, pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang.