Bisnis.com, MEDAN -- PT Toba Pulp Lestari Tbk, menyerahkan bantuan 20.000 bibit Andaliman (Zanthoxylum) kepada Taman Eden 100, sebagai bagian dari upaya pengembangan tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi di wilayah Tapanuli.
Penyerahan bantuan ditandai dengan penanaman bibit di kawasan Taman Eden 100,yang diikuti oleh Direksi PT. Toba Pulp Lestari (TPL), Mulia Nauli, Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Bansar Simanjuntak, dan istri Bupati Toba Samosir, Ny Darwin Siagian, Sabtu (17/6/2017) di Lumbanjulu, Kabupaten Toba Samosir.
Pendiri sekaligus pengelola Taman Eden 100, Marandus Sirait mengatakan pihaknya menargetkan memperoleh sebanyak 100.000 bibit Andaliman yang akan dibagikan kepada masyarakat, sebagai langkah untuk pengembangan tanaman tersebut.
“Sekarang sebanyak 20.000 bibit kami peroleh dari TPL, kami berharap perusahaan-perusahaan lainnya maupun pihak-pihak terkait ikut berpartisipasi sehingga Andaliman ini dapat dibudidayakan,” ujarnya kepada Bisnis, usai kegiatan penanaman bibit.
Menurut Marandus, saat ini Andaliman tidak tumbuh dengan baik di wilayah Tapanuli, karena pemahaman yang kurang akan cara merawat pertumbuhan tanaman tersebut.
“Dahulu pemahaman yang ada, Andaliman hanya bisa tumbuh dengan naungan pohon lain. Saat ini, kami sudah kembangkan Andaliman yang bisa tumbuh tanpa naungan pohon lain,” papar Marandus.
Baca Juga
Andaliman merupakan tanaman lokal di wilayah Tapanuli yang digunakan sebagai bumbu masak khas Suku Batak. Tanaman ini memiliki prospek ekonomi yang tinggi, mengingat harga Andaliman bisa mencapai Rp500.000 per kilogram.
Perekonomian
Mulia Nauli menambahkan, pengembangan bibit ini ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mengingat pasar konsumen Andaliman yang pasti di wilayah Tapanuli sehingga memungkinkan untuk dipasarkan.
“Kami sudah memulai membibitkan Andaliman di pusat pembibitan perusahaan dan saat ini kami bekerjasama dengan Taman Eden 100 untuk pembibitan Andaliman dengan tujuan akan dibudidayakan di masyarakat. Harapannya, perekonomian masyarakat dapat terdongkrak naik,” papar Mulia.
Sebagai program berkelanjutan perusahaan, lanjut Mulia, pihaknya akan memberangkatkan para petani Andaliman untuk mengikuti pelatihan. Tujuannya, para petani dilatih untuk dapat membuat Andaliman dalam bentuk bubuk/serbuk hingga memiliki kualitas untuk dipasarkan di luar negeri.
Pembibitan
Sebelumnya TPL telah kerja sama dengan Taman Eden 100 melalui pembangunan pusat pembibitan (nursery) di taman eden, pembangunan gedung pertemuan dan bantuan pipanisasi sepanjang 3,7 kilometer.
"Mulai dari awal pengembangan tanaman Andaliman ini memang telah didukung oleh TPL," ujar Marandus.
Marandus mulai mengembangkan Andaliman sejak awal 2017 dan saat ini telah membina 100 masyarakat di delapan kelompok tani yang ada di Kabupaten Toba Samosir. Bibit yang dikembangkan Marandus berasal dari wilayah Tapanuli seperti Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara dan Toba Samosir.
“Kami memilih bibit yang bagus untuk dikembangkan sehingga nantinya hasilnya juga akan bagus. Banyak lahan yang tidak dikelola di Toba Samosir ini, maka pengembangan Andaliman memiliki prospek yang baik,” tukas Marandus.