Bisnis.com, JAKARTA - PT Pos Logistik Indonesia membatalkan rencana akuisisi tiga startup teknologi yang sudah dicanangkan sejak 2013.
Zaroni, Chief Finance Officer Pos Logistik Indonesia, mengatakan rencana tersebut tidak jadi dijalankan karena perubahan kebijakan dari holding yakni PT Pos Indonesia.
"Plan kami adalah initial public offering [IPO] pada 2020," katanya kepada Bisnis di Jakarta pada Selasa (6/6/2017).
Rencana akusisi tersebut sebenarnya digaungkan sejak 2013 dan sudah disiapkan dana Rp350 miliar untuk yang berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Rencana tersebut sempat muncul kembali di 2016 dan targetnya adalah tiga startup teknologi di bidang enterprise solution, mobile application, dan big data analytics. Target tersebut sempat mundur ke 2017 sampai akhirnya benar-benar dibatalkan.
Terkait dengan rencana melantai di bursa, Poslog tengah melakukan sejumlah pembenahan internal. Sebelum melantai, Poslog harus melalui audit 3 tahun sebelumnya dari 2019, 2018, dan 2017.
Rencana IPO tersebut sudah mendapatkan dukungan penuh dari induk usaha yaitu PT Pos Indonesia dan juga restu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Bisnis.com mencatat ide IPO Poslog digulirkan sejak 2012 oleh PT Pos Indonesia. Namun, ide itu kerap tertunda karena menunggu peningkatan kapitalisasinya yang masih di bawah Rp1 triliun bisa mencapai Rp10 triliun.
Untuk saat ini produk dan layanan yang disediakan oleh Pos Logistik adalah warehousing, freight forwarding, transporting, dan supply chain solution.