Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Sektor Logistik Meningkat

Memasuki kuartal II/2017, kebutuhan investasi di sektor logistik meningkat. Hal tersebut terlihat dari naiknya penyaluran kredit perbankan di sektor ini.
Ilustrasi Kapal Tol Laut Logistik Natuna berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./Antara
Ilustrasi Kapal Tol Laut Logistik Natuna berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki kuartal II/2017, kebutuhan investasi di sektor logistik meningkat. Hal tersebut terlihat dari naiknya penyaluran kredit perbankan di sektor ini.

Berdasarkan data Analisis Uang Beredar Bank Indonesia, per April 2017 kredit investasi bank untuk jenis penggunaan pengangkutan dan komunikasi tercatat senilai Rp91,9 triliun.

Angka ini naik dibandingkan Maret 2017 yang senilai Rp91,7 triliun, meskipun jika dibandingkan Februari masih sedikit lebih rendah. Pada Februari kredit yang disalurkan sebanyak Rp92 triliun.

Secara umum, penyaluran kredit untuk sektor logistik memang sudah mulai meningkat di kuartal pertama (Q1) setelah sempat menurun pada awal tahun.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit untuk lapangan usaha transportasi dan pergudangan pada Maret 2017 senilai Rp171,08 triliun.

Padahal dari Januari ke Februari penyaluran kredit sempat menurun dari posisi Rp167,41 triliun menjadi Rp166,67 triliun.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, kebutuhan investasi perusahaan logistik tahun ini memang meningkat seiring program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur.

"Tahun ini cukup baik khususnya di sektor infrastruktur. Makanya banyak kredit baru untuk beli unit di segmen ini," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Kebutuhan unit juga semakin meningkat seiring masuknya periode sibuk pada Ramadan. Kyat menuturkan pihaknya mulai kebanjiran order sehingga beberapa di antaranya terpaksa ditolak.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menjelaskan, meskipun pembiyaan di bidang logistik sempat menurun tetapi bukan berarti investasi di bidang logistik berkurang. "Kita harus lihat per sektor. Memang ada yang turun, tapi ada juga yang naik."

Menurutnya, dari sisi pembangunan infrastruktur justru naik. Salah satunya adalah investasi untuk pembangunan dan optimalisasi di bidang teknologi informasi atau dikenal dengan istilah e-logistik.

Kenaikan di kuartal II telah diprediksi oleh Sunarsip, Chief Economist PT Bank Bukopin Tbk. Dia memaparkan pertumbuhan sektor logistik memang relatif bagus ketimbang sektor lain khususnya di subsektor udara dan darat.

Sedangkan angkutan laut cenderung turun sebagai imbas dari aktivitas ekspor impor yang melambat, sama dengan subsektor pergudangan.

Namun, dia memperkirakan kondisi ini akan rebound setelah melihat perkembangan ekspor dan harga komoditas yang mulai positif. "Diperkirakan pada kuartal II/2017 pertumbuhan kredit sektor transportasi dan pergudangan akan membaik."

Kredit Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (Rp triliun)

Januari            : 167,41

Februari          : 166,67

Maret              : 171,08

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia OJK 2017

Kredit Investasi Perbankan Kepada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (Rp Triliun)

Januari            : 91,9

Februari          : 92

Maret              : 91,7

April                : 91,9

Sumber: Analisis Uang Beredar Bank Indonesia 2017


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper