Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Logistik Lakukan Antisipasi

Sejumlah perusahaan logistik melakukan langkah pencegahan guna mengantisipasi ancaman malware yang sedang marak belakangan ini.
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com,  JAKARTA - Sejumlah perusahaan logistik melakukan langkah pencegahan guna mengantisipasi ancaman malware yang sedang marak belakangan ini.

Country Head Ninja Xpress Indonesia Indra Wiralaksmana mengatakan, pihaknya sudah menerapkan langkah-langkah seperti yang dianjurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).

"kami juga melakukan back up data, pemutakhiran sistem operasi dan lain-lain," katanya kepada Bisnis, Rabu (17/5/2017).

Selain itu, karena Ninja Xpress merupakan perusahaan yang usianya belum terlalu lama, sehingga perangkat keras dan piranti lunak yang dimiliki dan digunakan relatif terkini.

Sementara itu Corporate Secretary PT Bhanda Ghana Reksa Fuad Adi Siswoyo menuturkan, serangan malware dapat menghambat operasional perusahaan.

Oleh karena itu pihaknya selalu melakukan pemutakhiran secara berkala, baik antivirus, sistem operasi (OS) maupun perangkat jaringan.

Disamping itu mereka melakukan pencadangan (back up) data serta melakukan proses assesement IT setiap tahun.

"Prinsipnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Kami berharap langkah ini dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi di IT BGR," paparnya.

Sebelumnya, konsultan senior Supply Chain Indonesia Zaroni mengatakan, perusahaan logistik harus waspada terhadap potensi serangan siber. Pasalnya, perusahaan penyedia jasa logistik amat bergantung pada sistem manajemen berbasis teknologi informasi.

Menurutnya ada tiga hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu pencegahan, penilaian dan recovery.

Untuk diketahui, serangan siber yang menyerang beberapa perusahaan di Indonesia beberapa hari lalu berjenis ransomware.

Ransomware adalah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Ransomware baru ini disebut Wannacry. Wannacry ransomware mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB (Server Message Block) yang dijalankan di komputer tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper