Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan memastikan operasional jembatan timbang yang ada di seluruh Indonesia tetap berada di tangannya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan, nantinya swasta yang terlibat hanya berkaitan dengan sistem teknologi informasi (TI) yang akan diterapkan pada jembatan-jembatan timbang yang ada.
“Iya, swasta itu nanti, artinya dari sistem, bukan pengelola. Mekanisme daripada peralatan yang ada. menggunakan IT itu kan harus swasta yang sudah memiliki kemampuan,” kata Pudji, Jakarta, Rabu (29/3).
Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan lelang guna menunjuk pihak swasta yang akan terlibat dalam pengoperasian sistem TI yang akan diterapkan terhadap jembatan timbang.
Penggunaan TI pada jembatan timbang, paparnya agar jembatan timbang dapat terhubung secara real time ke pusat.
Tidak hanya melibatkan swasta, dia mengungkapkan, pihaknya juga akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan pengawasan kendaraan-kendaraan angkutan umum barang berbasis jalan raya.
Dia mengatakan, keterlibatan Kementerian PUPR dan Kemenhub akan melakukan sinergi dalam penyediaan fasilitas pengawasan angkutan umum berbasis jalan raya truk.
“[Fasilitas] Seperti dia punya jembatan timbang yang portabel, kita enggak punya, untuk dipasang di beberapa daerah yang harus tiba-tiba, bisa saja,” katanya.
Terkait dengan jembatan timbang, dia mengungkapkan, pada pertengahan April 2017 Kemenhub akan kembali mengoperasikannya.
Kemenhub, paparnya akan kembali mengoperasikan jembatan timbang setelah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Polri dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Supaya keberadaan jembatan timbang semakin bagus,” katanya.