Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Air Bersih, Pemkot Padang Gandeng Toyohashi Jepang

Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Toyohashi, Jepang terkait pengelolaan air bersih, guna melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu.
Ilustrasi./.i
Ilustrasi./.i

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyohashi, Jepang terkait pengelolaan air bersih, guna melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan pengelolaan air bersih melalui Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) di daerahnya belum maksimal, sehingga perlu peningkatan kualitas.

Apalagi, faktor alam juga mempengaruhi kualitas air di daerah itu, selain belum adanya sentuhan teknologi untuk pengelolaan air.

“Pemenuhan pelayanan air bersih di Kota Padang belum maksimal karena terkendala faktor alam. Ketika hujan turun, kualitas air juga rendah karena tercampur tanah,” ujarnya, Kamis (23/2/2017).

Mahyeldi mengungkapkan perlu penggunaan teknologi untuk mengelola air bersih di daerah itu, agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

Menurutnya, kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyohashi difokuskan dalam peningkatan kualitas air bersih dan pelayanan kepada pelanggan.

“Toyohashi sudah menjalin kerjasama dengan Kota Solok. Hasilnya kualitas air di sana sudah bagus, dan pelayanan bagus. Kita coba terapkan di Padang,” katanya.

Meski begitu, dia mengakui rencana kerjasama tersebut baru sebatas komitmen antara kedua kota untuk meningkatkan kualitas air dan layanan perusahaan air minum daerah kepada masyarakat.

Koichi Sahara, Wali Kota Toyohashi menyambut baik rencana kerjasama tersebut. Dia mengatakan akan membantu manajemen PDAM Padang dalam pengelolaan air bersih dan teknologi pendistribusian.

“Kami akan bantu manajemen dan teknologi pendistribusiannya. Kami harap kerjasama ini akan bermanfaat bagi Kota Padang,” katanya.

Adapun, sampai tahun lalu, PDAM Padang baru mampu melayani 104.000 pelanggan rumah tangga atau belum mencapai 50% dari total 256.000 unit rumah tangga yang ada di kota Bengkuang tersebut.

Kemampuan mengelola air perusahaan daerah itu baru 1.360 liter/detik dari 14 intake yang dimiliki, jauh lebih rendah dari kebutuhan pelanggan se Kota Padang yang mencapai 2.400 liter/detik.

Mahyeldi menargetkan PDAM Padang mempu melayani masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih hingga di atas 80% pada 2019.

Saat ini, imbuhnya, sebagian besar rumah tangga di daerah itu mendapatkan pasokan air melalui sumur-sumur mandiri yang tidak bisa dipastikan kebersihannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper