Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga konsumen bulanan pada Januari 2017 tercatat inflasi sebesar 0,97%.
Berdasarkan data Bloomberg, ekonomi Indonesia yang tercermin dalam indeks harga konsumen bulanan pada Januari 2017 adalah terjadi inflasi sebesar 0,97%, setelah pada bulan sebelumnya terjadi inflasi 0,42%.
Sementara itu, indeks harga konsumen tahunan (yoy) tercatat inflasi 3,49%, setelah pada bulan sebelumnya tercatat 3,02%.
Inflasi Januari 2017 tersebut lebih tinggi dari prediksi BI dan sejumlah ekonom.
Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terhadap 12 ekonom, diprediksi inflasi Januari ada di level 0,71% (MoM). Adapun, estimasi tertinggi di angka 3,33% dan estimasi terendah 0,58%.
Sementara itu, sebanyak 23 ekonom memprediksi inflasi tahunan Januari 2017 (YoY) ada di level 3,20%. Adapun, estimasi tertinggi di angka 3,60% dan estimasi terendah 2,90%.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia menuturkan hingga pekan keempat Januari 2017, survei yang dilakukan bank sentral menunjukkan laju inflasi sekitar 0,69%. Pada keseluruhan Januari 2017, dia memproyeksikan inflasi melaju hingga 0,7% (mom).
“Pemicunya karena penyesuaian tarif listrik dan yang lainnya karena harga pangan bergejolak,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengestimasi laju inflasi pada pekan pertama Januari 2017 sebesar 0,74% (month-to-month) atau 3,26% (year-on-year).
Inflasi | (%) |
Januari | +0,97 |
Desember | +0,42 |
November | +0,47 |
Oktober | +0,14 |
September | +0,22 |
Sumber: Bloomberg, 2017