Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Tahun Lalu Rp612,8 Triliun

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2016 mencapai Rp612,8 triliun, melewati target yang ditetapkan sebesar Rp594,8 triliun (103%).
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2016 mencapai Rp612,8 triliun, melewati target yang ditetapkan sebesar Rp594,8 triliun (103%).

"Realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2016 mencapai Rp612,8 triliun, meningkat 12,4 persen dibandingkan capaian 2015 sebesar Rp545,4 triliun," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam paparan di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Azhar menjelaskan, capaian 2016 itu terdiri atas realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp216,2 triliun, naik 20,5 persen dan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp396,6 triliun naik 8,4%.

------------------------------------------------

Berita Investasi Lainnya

----------------------------------------------


Ada pun dalam hitungan triwulan keempat 2016 atau sepanjang Oktober - Desember 2016, tercatat realisasi investasi sebesar Rp159,4 triliun, naik 9,6% dibandingkan dengan periode yang sama 2015.  Realisasi PMDN pada triwulan tersebut mencapai Rp58,1 triliun (naik 25,8%) dan PMA mencapai Rp101,3 triliun (tumbuh 2,1%).

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada triwulan keempat 2016 sebanyak 434.466 orang, sedangkan secara akumulatif sepanjang 2016 mencapai 1.392.380 orang.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan jika dibandingkan dengan capaian sepanjang 2015, realisasi investasi sepanjang 2016 mengalami pertumbuhan yang signifikan dari investasi domestik (PMDN).


"Lonjakan PMDN lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan PMA," katanya.

Mantan Menteri Perdagangan itu menuturkan, 2015 merupakan tahun yang sulit bagi investor domestik lantaran ada banyak kejadian yang mempengaruhi keyakinan mereka untuk berinvestasi.

"Ada kecelakaan Air Asia, kebakaran gambut, dan juga masalah politik. Tapi syukur data kami menunjukkan bahwa pada 2016 sentimen domestik membaik sehingga ada lonjakan yang cukup besar," katanya.

Tom, sebagaimana ia kerap disapa, menilai kalangan investor mulai mengapresiasi perubahan yang diusung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Saya merasa sentimen investor lagi tinggi-tingginya positif. Maka jangan sampai pas lagi bagus malah kempes. Kami tim ekonomi kabinet fokus menjaga momentum positif ini serta menjaga reformasi dan sentimen investor," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper