Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrogres Siap Serap Asam Sulfat Smelter Freeport

Petrogres telah menyediakan lahan seluas 80 hektare untuk lokasi pembangunan smelter Freeport.
Lokasi penambangan Grassberg di Papua yang digarap PT Freeport Indonesia/Reuters
Lokasi penambangan Grassberg di Papua yang digarap PT Freeport Indonesia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - PT Petrokimia Gresik siap menyerap asam sulfat produksi sampingan smelter PT Freeport Indonesia.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto mengatakan pabrik pemurnian tembaga PT Freeport Indonesia akan beroperasi optimal jika dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik (KIPG).

Industri petrokimia di KIPG bisa memanfaatkan asam sulfat yang dihasilkan dalam proses pemurnian tembaga Freeport sebagai bahan baku produksi.

“Asam sulfat jika tidak diolah lebih lanjut dapat berpotensi menjadi limbah yang penanganannya cukup sulit. Namun, hal ini tidak bermasalah jika proyek smelter dibangun di KIPG,” kata Nugroho pada Kamis (5/1/2017).

Dia mengatakan Petrogres telah menyediakan lahan seluas 80 hektare untuk lokasi pembangunan smelter Freeport sesuai dengan perjanjian sewa tanah antara Petrogres dan Freeport per Juni 2016.

“Ketersediaan lahan, legalitas, infrastruktur yang lengkap, kepastian serapan hasil produksi sampingan, serta multiplier effect adalah poin penting mempercepat proses pembangunan smelter,” kata Nugroho.

Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Wahyudi mengatakan smelter Freeport diperkirakan menghasilkan sekitar 2 juta ton asam sulfat per tahun sebagai hasil produksi sampingan dari proses produksi konsentrat tembaga.

Petrogres, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), saat ini menggunakan 2,23 juta ton asam sulfat per tahun dalam proses produksi. Sebanyak 980.000 ton asam sulfat berasal dari hasil produksi sampingan PT Smelting, 1,17 juta ton diproduksi oleh Petrogres, dan 82.000 ton asam sulfat diimpor.

Asam sulfat merupakan salah satu bahan baku produksi pupuk. Kapasitas produksi Petrogres saat ini mencapai 7,73 juta ton per tahun dan rencananya ditingkatkan menjadi 8,96 juta ton per tahun pada 2017.

Peningkatan kapasitas produksi tersebut meningkatkan kebutuhan asam sulfat Petrogres, terutama untuk menunjang rencana pembangunan pabrik NPK Phonska V berkapasitas 600.000 ton per tahun.

“Asam sulfat dari Freeport tidak hanya digunakan oleh Petrogres, tetapi juga akan digunakan oleh pabrik-pabrik lain di bawah PT Pupuk Indonesia (Persero),” kata Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper