Bisnis.com, JAKARTA—Konsumsi plastik diproyeksikan tumbuh 5,2% sepanjang 2016. Pemulihan konsumsi pada kuartal terakhir tahun ini mengompensasi permintaan yang anjlok pasca-Lebaran.
Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan permintaan atas resin plastik meningkat tajam pada kuartal IV/2016.
Permintaan pulih pada akhir tahun setelah terpukul pada kuartal III/2016. Permintaan atas plastik merosot tajam pada kuartal III/2016 akibat kelesuan konsumsi makanan dan minuman olahan setelah Lebaran.
Fajar memperkirakan pendorong pertumbuhan konsumsi plastik adalah gelontoran belanja pemerintah menjelang akhir tahun. Konsumsi plastik juga terbantu oleh memudarnya wacana kebijakan cukai plastik dan penghentian kebijakan kantong plastik berbayar.
“Di akhir tahun, begitu APBN cair permintaan naik. Biarpun ada revisi [belanja], daya tarik belanja pemerintah pada konsumsi masih kuat,” katanya kepada Bisnis, Jumat (23/12/2016).
Dia mengatakan kenaikan konsumsi pada kuartal terakhir akan mendorong konsumsi plastik sepanjang 2016 ke sekitar 4,8 juta ton atau tumbuh 5,2% dibandingkan konsumsi tahun lalu yang sekitar 4,5 juta ton.
“Jika kondisinya semakin bagus seperti saat ini saya rasa tahun depan konsumsi bisa tumbuh 5,4%. Ini tergantung industri makanan dan minuman pertumbuhannya berapa,” kata Fajar.