Bisnis.com, CIREBON—Pemerintah Kota Cirebon Jawa Barat akan tetap memberikan izin pembangunan hotel baru di wilayahnya pada 2017 meskipun mendapat banyak kritikan dari pelaku industri perhotelan di kota tersebut.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Cirebon Edi Tohidi mengatakan pemberian izin hotel baru sejalan dengan potensi peningkatan kunjungan wisatawan dari luar kota setelah beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Selain itu, wilayah Cirebon juga menjadi pusat pertumbuhan baru dengan akan hadirnya Bandara Internasional Jabar Kertajati di Majalengka yang posisinya dekat dengan Kota Cirebon.
Pihaknya akan mengeluarkan izin pendirian hotel baru disertai upaya mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan agar iklim usaha sektor perhotelan tidak mengalami kejenuhan.
“Tak masalah hotelnya banyak, yang penting tingkat kunjungan wisatawan juga semakin tinggi,” katanya, Rabu (21/12/2016).
Berdasarkan data, Kota Cirebon saat ini memiliki 74 hotel dan pada 2016 Pemkot Cirebon melakukan pengujian terhadap 3 izin baru untuk pembangunan hotel dan dua guest house.
“Belum ada rencana untuk membatasi jumlah hotel [moratorium] sehingga pemberian izin hotel baru masih memungkinkan,” kata Edi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon Imam Reza Hakiki menilai kebijakan izin hotel baru berpotensi membuat persaingan tidak sehat antarpelaku usaha perhotelan.
“Perang tarif mulai terjadi, hal tersebut disebabkan tingkat kunjungan tidak bertambah, sementara hotel baru terus bermunculan,” ungkapnya.
Pihaknya meminta Pemkot Cirebon mengkaji banyak aspek sebelum memberikan izin pendirian hotel baru yang tak hanya berlandaskan potensi kunjungan wisatawan dari akses Tol dan bandara.
“Potensi itu artinya ada kemungkinan terjadi atau tidak terjadi, sehingga tak realistis jika jadi acuan. Jadi landasannya harus melalui kajian khusus,” tegasnya.
Dihubungi terpisah, General Manager Grage Hotel Cirebon Dyah Lestari menuturkan hingga saat ini belum ada pembenahan atau pembangunan destinasi wisata baru yang bisa menarik tingkat kunjungan wisatawan.
"Belum ada sesuatu yang memberikan dampak positif terhadap tingkat hunian kamar. Harusnya ada revitalisasi besar-besaran atau pembangunan obyek wisata baru di Kota Cirebon untuk menarik wisatawan,” tuturnya.
Dia melihat para tamu hotelnya cenderung berwisata ke Kabupaten Kuningan dan Majalengka yang terus berbenah dan membuka destinasti wisata alam.
“Sementara di Cirebon belum ada obyek baru, wisatawan hanya punya pilihan wisata belanja dan kuliner,” katanya. (k3)