Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Lebak Hasilkan 3.256 Ton Jagung

Sampai Oktober 2016, produksi jagung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencapai 3.256 ton dengan areal seluas 2.534 hektare.
Ilustrasi: Panen jagung/Bisnis-yn
Ilustrasi: Panen jagung/Bisnis-yn

Bisnis.com, LEBAK - Lebak menargetkan diri menjadi lumbung jagung. Sampai Oktober 2016, produksi jagung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencapai 3.256 ton dengan areal seluas 2.534 hektare.

"Kami terus mendorong petani agar mengembangkan tanaman jagung guna memenuhi permintaan pasar lokal," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat (11/11/2016).

Pengembangan palawija jenis tanaman jagung itu karena permintaan pasar cenderung meningkat.

Saat ini, produksi jagung sudah tumbuh dan ditargetkan ke depan Lebak menjadikan daerah lumbung pangan.

Sebagian besar petani membudidayakan tanaman jagung itu di lahan-lahan darat.

Pemerintah daerah menargetkan Lebak menjadi sentra jagung di provinsi melalui program Upaya Khusus (Upsus) yang digulirkan Kementerian Pertanian.

Pencapaian target lumbung jagung itu cukup berpotensi, karena didukung lahan begitu luas baik daratan maupun persawahan.

Selain itu juga para tenaga penyuluh akan mengoptimalkan untuk memberikan pengetahuan sikap perilaku dan ketrampilan (PSK) pada kelompok tani.

Sebab, katanya, petani sangat memerlukan peningkatan PSK juga penerapan teknologi guna mendorong produksi dan produktivitas.

Selama ini, produksi jagung tahun ke tahun meningkat dan memberikan sumbangan pangan juga pendapatan ekonomi bagi petani.

"Kami bekerja keras agar Lebak menjadikan lumbung jagung dengan mengoptimalkan tenaga penyuluh, juga penerapan teknologi budidaya pertanian serta perluasan tanaman," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, produksi jagung di Lebak tahun lalu mencapai 895 ton dengan luas garapan 1.334 hektar, sedangkan produktivitas rata-rata 1,2 ton per hektare.

Namun, saat ini sudah menembus 3.256 ton sehingga perlu diapresiasi dengan adanya program Upsus itu.

Ia juga mendorong petani agar bisa meningkatkan perluasan tanaman jagung untuk memenuhi kebutuhan jagung.

Saat ini, permintaan jagung untuk dikonsumsi maupun perusahaan pakan ayam cenderung meningkat.

Bahkan, katanya, produksi jagung Kabupaten Lebak tidak mampu memenuhi permintaan perusahaan pakan di Tangerang.

"Kami minta petani terus mengembangkan jagung agar bisa memenuhi permintaan pasar itu," katanya.

Menurut Dede, pihaknya terus meningkatkan produksi jagung dengan cara penerapan teknologi di antaranya penggunaan pupuk juga mampu pengendalian serangan hama serta benih varietas unggul.

Pengembangan jagung itu dengan benih unggul jenis varietas pioner dan Bisi II karena produktivitasnya cukup tinggi.

"Kami berharap petani bisa memasok jagung hibrida ke perusahaan pakan unggas yang ada di Tangerang," katanya.

Seorang petani di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ujang, 60, mengakui kini mengembangkan tanaman jagung di lahan darat seluas tiga hektare karena permintaan pasar cukup tinggi.

Budidaya jagung itu karena memasuki musim penghujan sehingga bisa menyuburkan lahan pertanian.

"Kami setiap setahun sekali menanam jagung guna memenuhi permintaan pasar lokal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper