Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada sektor properti menembus Rp29,4 triliun sepanjang kuartal I/2024.
Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia, menuturkan realisasi investasi sektor real estate dan kawasan industri menempati urutan ke-4 sebagai subsektor realisasi investasi dari Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) terbesar sepanjang kuartal I/2024.
"Investasi subsektor Industri Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp29,4 triliun [pada kuartal I/2024]," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2024, Senin (29/4/2024).
Berdasarkan data Kementerian Investasi BKPM pada kuartal I/2023, realisasi investasi properti mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai Rp27,9 triliun.
Mengacu pada data tersebut, realisasi investasi sektor properti pada kuartal I/2024 tumbuh tipis sebesar Rp1,5 triliun atau hanya naik sebesar 6% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, subsektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya duduk di posisi pertama dengan nilai investasi paling jumbo sebesar Rp48,1 triliun.
Baca Juga
Disusul oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi di posisi kedua sebesar Rp48 triliun. Ketiga, pertambangan Rp42,3 triliun dan terakhir yakni industri makanan sebesar Rp29 triliun.
"Alhamdulillah sejak kita canangkan pada 2021, komposisi pertumbuhan investasi ini sudah lebih banyak pada sektor industri, ini sebagai bentuk dari instrumen hilirisasi," pungkas Bahlil.
Untuk diketahui sebelumnya, secara keseluruhan Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal I/2024 mencapai Rp401,5 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 22,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Bahlil mengatakan realisasi tersebut mencapai 32,4% dari target Renstra 2024 sebesar Rp1.239,3 triliun, atau mencapai 24,3% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun.
Di samping itu, realisasi investasi sepanjang tiga bulan pertama itu juga berhasil menyerap sebanyak 547.419 tenaga kerja.