Bisnis.com, JAKARTA– Ekonomi China diprediksi tumbuh pada kuartal keempat, sementara itu tingkat inflasinya diprediksi akan naik.
Menurut badan riset China Academy of Social Sciences (CASS), seperti dikutip Reuters hari ini (Rabu, 28/9/2016), produk domestik bruto (PDB) negara tersebut akan naik secara tahunan sebesar 6,6% pada kuartal keempat serta mencatatkan pertumbuhan keseluruhan untuk tahun penuh sebesar 6,7%.
Angka tersebut sejalan dengan prediksi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi tahun penuh sebesar 6,5%-7%.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat kemungkinan sedikit turun namun dalam kisaran normal dan stabil," ujar Wang Hongju, peneliti senior di CASS.
Menurutnya, selama terdapat tingkat permintaan lokal yang stabil, China harus terus mereformasi sisi persediaan, memperkuat keberlanjutan pembangunan ekonomi, serta mengatasi risiko tersembunyi dalam perekonomian demi menjaga laju ekonomi yang wajar.
Lebih lanjut dikemukakan oleh CASS, pertumbuhan pada kuartal keempat akan dipengaruhi oleh langkah pemerintah menurunkan kelebihan kapasitas dan utang, sementara pendorong pertumbuhan seperti sektor infrastruktur, properti, dan investasi swasta menghadapi tekanan penurunan.
Di sisi lain, indeks harga konsumen China diprediksi naik 2,1% pada kuartal keempat dan naik sekitar 2% untuk setahun penuh. Pada Agustus, China mencatatkan pertumbuhan inflasi 1,3% (y-o-y).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel