Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas manufaktur Indonesia akan tumbuh pada bulan Agustus setelah berkontraksi pada Juli ditopang oleh peningkatan arus masuk bisnis baru, menurut Markit Economics.
Markit Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada Agustus naik ke level 50,4 dari 48,4 pada bulan sebelumnya. Angka di atas level 50 berarti menunjukkan ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menandakan kontraksi.
Kenaikan tersebut mencerminkan ekspansi pada pesanan baru, produksi dan stok pembelian, serta volume pesanan pada Agustus.
Namun di sisi lain, angka lapangan pekerjaan kembali menurun.
Mengomentari data survei indeks manufaktur Indonesia, Ekonom HIS Markit Pollyanna De Lima mengatakan kembalinya pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia pada Agustus merupakan tanda yang positif, terutama setelah penurunan pada Juli menimbulkan kekhawatiran mulainya tren penurunan.
“Data survei (juga) mengindikasikan bahwa perusahaan tanpa diragukan berhati-hati dalam hal prospek jangka pendek untuk lapangan pekerjaan baru dan produksi, seperti ditunjukkan oleh berkurangnya angka payroll,” jelasnya, seperti dikutip dari Markit Economics, Kamis (1/9/2016)..
Lebih lanjut diungkapkan olehnya, IHS Markit berharap pertumbuhan PDB di Indonesia dapat naik dari 4,8% pada 2015 menjadi 5,1% tahun ini dengan antisipasi tingkat suku bunga yang lebih rendah untuk mendukung konsumsi swasta.