Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Indonesia menyatakan tren periodik dan tax amnesty akan mempercepat pertumbuhan industri manufaktur pada akhir tahun.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani yakin kinerja industri manufaktur akan membaik pada empat bulan terakhir 2016, alasannya kegiatan ekonomi selalu meningkat di akhir tahun.
Dia mengatakan optimisme dari program tax amnesty juga akan merangsang kegiatan ekonomi. Program pengampunan pajak tersebut akan memperkuat struktur fiskal di Tanah Air yang kemudian berdampak pada peningkatan aktivitas di sektor riil.
"Kebijakan pemerintah juga lebih positif, tidak seperti sebelumnya yang selalu dapat respons negatif dari pasar. Pemerintah juga berkomitmen memberikan berbagai stimulus kepada produsen maupun kepada konsumen," kata Hariyadi, Kamis (1/9/2016).
Nikkei Indonesia Purchasing Managers Index naik dari 48,4 pada Juli menjadi 50,4 pada Agustus. Kembalinya indeks PMI ke atas level 50 mengindikasikan industri manufaktur kembali berekspansi.
Survei Markit menunjukkan permintaan domestik dan ekspor atas produk industri manufaktur tumbuh pada Agustus. Pesanan baru dari luar negeri tumbuh tipis pada Agustus setelah 22 bulan merosot.
Para manajer pabrik responden Markit menyatakan kenaikan permintaan adalah dampak dari strategi perusahaan menurunkan harga produk.
Hariyadi mengatakan persaingan harga adalah sesuatu yang wajar, apalagi di tengah tren inflasi rendah. “Persaingan selalu ada. Ini dinamis, strategi masing-masing perusahaan. Pelanggan lagian juga diuntungkan.”