Bisnis.com, JAKARTA- Frontier Consulting Group menilai bisnis pariwisata dan kuliner merupakan dua industri yang mesti terus dipacu, karena menjanjikan pelayanan otentik bagi para wisatawan, termasuk turis asing.
“Pelayanan otentik bisa jadi bisnis menarik. Ada dua industri contohnya, pariwisata dan kuliner,” kata Handi Irawan, CEO of Frontier Consulting Group saat berbicara dalam seminar bertema Pelayanan dan Pengalaman Otentik yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pelanggan Nasional di Balai Sarbini, hari ini, Kamis (1/9/2016).
Dia memisalkan pelayanan yang otentik tersebut juga yang menjadi andalan Bali, meski ada tempat lain yang bisa dituju, seperti Hawai.
Keandalannya, adalah keramahan masyarakat di sana pada wisatawan serta mempertahankan pakaian adat dalam sejumlah kesempatan.
Demikian pula halnya dengan Yogyakarta, yang menarik turis asing untuk datang.
“Solo dan Yogya mirip. Tapi Solo wisatanya kalah dengan Yogya. Padahal sama-sama memiliki gedung (khas) dan keraton. Itu menunjukkan pelayanan otentik yang bisa dijual,” kata Handi.
Untuk kuliner, dia mengemukakan salah satu yang bisa dicontohkan ada makanan padang, antara lain rendang.
Dia mengemukakan dengan keandalan tersebut, diharapkan bisa bersaing dengan pelayanan otentik di Jepang, misalnya.
“Otentisitas sangat bisa dijual,” kata Handi yang menjadi penggagas Hari Pelanggan Nasional yang diperingati setiap 4 September.