Bisnis.com LONDON -- Harga hunian di Inggris dan Wales mencapai yang terendah pada Agustus sejak November tahun lalu akibat ketidak pastian yang disebabkan oleh Brexit.
Survei yang dilakukan analis properti Rightmove menunjukkan penurunan bulanan terjadi sekitar 1,2% setelah sempat membaik 0,9%. Survei tersebut menunjukkan kebanyakan properti dijual di rentang 10 Juli-6 Agustus.
Penurunan paling banyak terjadi di Inggris dan negara di Asean, di mana masing-masing turun sekitar 2,6% dan 2%.
Direktur Rightmove Miles Shipside mengatakan pembeli properti potensial tengah lesu..
"Mereka yang menjual propertinya di masa seperti ini cenderung memasang harga yang tinggi. Hal ini juga disebabkan oleh ketidak pastian Brexit dan pembelian pada Maret," ujarnya seperti dikutip Reuters, Senin (15/8).
Sebelumnya, Inggris menyatakan akan mundur dari Uni Eropa pada 23 Juni lalu. Keputusan tersebut diprediksi oleh beberapa ekonom akan menyebabkan resesi dan pemangkasan suku bunga oleh Bank of England untuk pertama kalinya sejak 2009.
Data resmi menunjukkan kondisi setelah keputusan Brexit memang landai, tapi ada sinyal bahwa konsumsi masyarakat naik.
Penurunan harga yang terjadi beberapa bulan turut berpengaruh terhadap penurunan kisaran harga per tahun menjadi 4,1% pada Agustus dari sebelumnya 4,5% pada Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
