Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN 2016: Polisi Minta Maaf Soal Kemacetan di Brebes

Polisi meminta maaf atas kemacetan luar biasa yang terjadi saat arus mudik di Brebes yang disebabkan oleh banyaknya pengguna jalan Tol Pejagan - Brebes Timur yang keluar di Pintu Tol Brebes Timur.
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7)./Antara
Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi meminta maaf atas kemacetan luar biasa yang terjadi saat arus mudik di Brebes yang disebabkan oleh banyaknya pengguna jalan Tol Pejagan - Brebes Timur yang keluar di Pintu Tol Brebes Timur.

"Ini kemacetan besar. Kami menyampaikan permohonan maaf kalau masyarakat merasa tidak seperti yang diharapkan. Kami aparat dan pemerintah sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Sementara mengenai adanya pemberitaan belasan orang yang meninggal dunia akibat macet berkepanjangan tersebut, hal itu, menurut Agus, tidak benar.

"Mengenai informasi beberapa orang meninggal dunia akibat kemacetan di tol, hal itu sebetulnya tidak ada," katanya.

Kendati demikian, diakuinya ada beberapa pemudik yang sempat dirawat di Brebes dan akhirnya meninggal dunia karena kondisi mereka tak tertolong lagi.

"Memang ada beberapa pemudik yang meninggal dunia yang sempat sebelumnya dirawat di Brebes karena berbagai kondisi yang mengakibatkan meninggal dunia," katanya.

Sementara jumlah kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan Operasi Ramadniya 2016 secara keseluruhan tercatat menurun dibandingkan pada Operasi Ketupat 2015.

"Operasi Ramadniya sudah memenuhi harapan. Indikatornya, laka lantas turun, fatalitas laka lantas turun, angka kriminalitas di jalan raya juga turun," kata jenderal bintang satu itu.

Sebelumnya tersiar kabar kemacetan parah dalam arus mudik di Brebes, Jawa Tengah menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Kemudian Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengklarifikasi bahwa kasus tersebut tidak terjadi dalam waktu satu hari melainkan terjadi pada tanggal 3 - 5 Juli 2016 di beberapa tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper