Bisnis.com, SEMARANG— Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY menambah stok 25% selama Ramadan dan Lebaran untuk bahan bakar minyak, guna mengantisipasi lonjakan permintaan dari konsumen.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Kusnendar menyampaikan perseroan telah menyiapkan stok tambahan yang bervariasi di setiap daerah, dengan rata-rata kenaikan 25 % untuk BBM dan 12 % untuk LPG.
Menurutnya, kenaikan konsumsi BBM dan LPG pada Ramadan dan Idulfitri merupakan hal yang lumrah, terutama menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran. Untuk produk Premium, Pertamina menyiapkan stok hingga 11.710 kilo liter (KL) atau meningkat 30% dari rata-rata harian normal.
Selain itu, Pertamax sebagai salah satu bahan bakar khusus (BBK) unggulan Pertamina juga telah disiapkan kenaikannya hingga 50% dengan rata-rata konsumsi harian 2.103 KL, dikuti dengan kenaikan konsumsi produk lainnya seperti Pertamax Plus, Pertalite dan Pertamina Dex.
“Stok tambahan ini telah kami siapkan. Kenaikan untuk BBM sekitar 25%,” paparnya, Senin (13/6/2016).
Adapun, untuk BBM subsidi atau yang lazim disebut Public Service Obligation (PSO) seperti Solar diantisipasi mengalami peningkatan yang relatif lebih sedikit yakni sebesar 5% dengan rata-rata harian konsumsi 5.115 KL jika dibandingkan dengan konsumsi normal.
Selain produk BBM, Pertamina juga telah menyiapkan antisipasi kenaikan konsumsi produk LPG baik PSO maupun Non-PSO dengan peningkatan rata-rata sebesar 12%.
Untuk produk PSO peningkatan diantisipasi hingga 3.403 MT/hari jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal sebesar 3.038 MT/hari, sedangkan untuk LPG Non-PSO rata-rata konsumsi harian diantisipasi hingga 262 MT/hari.
“Penambahan stok produk merujuk tren yang timbul pada tahun sebelumnya,” terangnya.
Area Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah, Suyanto menambahkan Pertamina juga telah menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG ke masyarakat.
Perseroan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idulfitri (21 Juni – 21 Juli 2016). Bahkan pada H-5 sampai dengan H+5 Idul Fitri, supply point dan satgas akan bekerja selama 24 Jam sebagai antisipasi padatnya arus mudik Lebaran yang menyebabkan kemacetan.
Satgas ini dibentuk dalam rangka memonitor stok BBM dan LPG secara lebih komprehensif yang diperkuat oleh person in charge (PIC) dari berbagai fungsi diantaranya Sales Excecutive baik retail maupun Domestic Gas, Supply & Distribution, keuangan, teknologi informasi dan didukung penuh oleh Hiswana Migas serta berbagai fungsi dan instansi terkait lainnya.
Dia mengatakan strategi pembentukan Satgas ini juga diperkuat dengan dibentuknya SPBU dan SPBE kantong yang tersebar di berbagai lokasi guna memperpendek jarak dan waktu tempuh mobil tangki.
Ketua DPC Hiswana Migas Kota Semarang M. Yanuar mengatakan penambahan stok BBM dan LPG menjelang Lebaran perlu dilakukan mengingat konsumsi meningkat. “Tren setiap tahun pasti ada penambahan stok pada momen tertentu,” terangnya.