Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Delay, Pemerintah Harus Keluaran Teguran Keras

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mendesak pemerintah memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada manajemen Lion Air karena telah menelantarkan konsumen, menyusul mogok kerja pilot maskapai penerbangan itu.
Lion Air/Antara
Lion Air/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mendesak pemerintah memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada manajemen Lion Air karena telah menelantarkan konsumen, menyusul mogok kerja pilot maskapai penerbangan itu.

"Manajemen Lion Air harus memberikan kompensasi yang setimpal atas kerugian konsumen, bukan sekadar memberikan makanan tetapi juga pengembalian biaya tiket, biaya hotel dan lain-lain sesuai regulasi," kata Abadi,  melalui siaran pers, di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Dia juga mendesak pemerintah dan Kementerian Perhubungan untuk tidak berlebihan dalam memberikan izin operasional kepada Lion Air, di antaranya membuka rute baru, penambahan jadwal termasuk pesawat baru.

"Pemerintah juga harus mengaudit kapasitas sumber daya Lion Air, terutama pilot dan kru pesawat yang lain," tuturnya.

Selain itu, dia juga mengusulkan memidanakan dan mencabut izin terbang pilot yang mogok karena aksi tersebut dapat berdampak pada keselamatan penerbangan. "Mogok merupakan wujud malapraktik profesi pilot," ujarnya.

Sejumlah penerbangan maskapai Lion Air tertunda karena pilot Lion Air mogok kerja di Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Farid Nugraha, dalam keterangan tertulisnya mengatakan pihaknya tengah melakukan komunikasi secara intensif dengan perwakilan Lion Air Group yang ada di bandara.

Manajer Humas Lion Group, Andy M Saladin membantah mogok kerja para pilot karena diduga uang transport yang belum dibayarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper