Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HKTI JABAR: Banjir Picu Gagal Panen, Pemerintah Harus Lakukan Upaya Preventif

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat menilai banjir yang merendam areal pertanian di beberapa wilayah di provinsi tersebut bisa memicu gagal panen.

Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat menilai banjir yang merendam areal pertanian di beberapa wilayah di provinsi tersebut bisa memicu gagal panen.

Ketua Harian Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat (Jabar) Entang Sastraatmadja memandang setiap tahun rendaman banjir selalu menyergap sebagian areal pertanian dan menyebabkan gagal panen akibat tidak adanya antisipasi dini oleh pemerintah.

Kondisi tersebut menyebabkan kerugian yang diderita petani karena tidak bisa memanen produksinya.

"Hujan dan banjir ini merupakan fenomena alam. Tapi pemerintah selalu bertindak di saat bencana sudah terjadi," ujarnya, Jumat (18/3).

HKTI selama ini sudah banyak memberikan saran dari petani kepada pemerintah untuk melakukan antisipasi gagal panen. Akan tetapi, tidak ada tanggapan serius.

Dia menilai, apabila pemerintah melakukan upaya nyata salah satunya dengan langkah preventif maka gagal panen mampu ditekan.

"Apabila kondisi ini dibiarkan maka ancaman ketahanan pangan merupakan sebuah keniscayaan," katanya.

Selain itu, alih fungsi lahan juga harus dilakukan sehingga produksi pangan tetap bisa terjaga.

"Ini yang kami lakukan dengan memberikan penyuluhan kepada para petani agar bisa meningkatkan produksi pangan," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Jabar mengklaim ratusan hektare (ha) sawah di wilayahnya menjadi korban genangan banjir air Sungai Citarum. Untungnya, pemilik lahan pemilik lahan pertanian tersebut sudah mengikuti program asuransi tani padi.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Tisna Umaran menuturkan luas areal sawah yang terendam mencapai 562 ha yang tersebar di 11 kecamatan mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan sedang dan berat.

"Ada 11 Kecamatan tersebut di antaranya Dayeuhkolot, Cangkuang, Pameungpeuk, Bojongsoang Rancaekek Baleendah, Banjaran, Cicalengka, dan Paseh," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper