Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFID: Target Penyerapan Tenaga Kerja Terkendala Anggaran

Pemerintah memiliki tantangan dalam memperbaiki ketimpangan dalam hal kemiskinan, sementara penyerapan dua juta tenaga kerja per tahun membutuhkan dana yang besar.
Ilustrasi aktivitas buruh pengolahan hasil laut/Antara-Saiful Bahri
Ilustrasi aktivitas buruh pengolahan hasil laut/Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memiliki tantangan dalam memperbaiki ketimpangan dalam hal kemiskinan, sementara penyerapan 2 juta tenaga kerja per tahun membutuhkan dana yang besar.

Sugeng Bahagijo, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), mengatakan terdapat gap yang besar antara target penyerapan tenaga kerja dengan anggaran per tahun.

Menurutnya, perlu dana sekitar Rp10 triliun-Rp15 triliun untuk melatih tenaga kerja lulusan SD hingga SMA.

“Kalau untuk menurunkan ketimpangan, salah satu yang tidak radikal dan ambisius ya mencapai saja yang ditargetkan itu. Kementerian Ketenagakerjaan butuh tiga sampai empat kali anggaran, angkanya Rp10 triliun sampai Rp15 triliun. Itu angka kami,” kata Sugeng di Jakarta pada Rabu (24/2/2016).

Dia memerinci biaya pelatihan tenaga kerja produktif yang hanya lulusan SD hingga SMA dalam 6 bulan sampai setahun butuh minimal Rp10 juta per tahun untuk setiap orang. Dia menilai proyek pembangunan ke arah padat karya oleh pemerintah hanya menyerap tenaga kerja low skill.

INFID berharap pemerintah memperbaiki asumsi penyerapan tenaga kerja dengan anggaran dengan tidak mengubah defisit neraca transaksi berjalan pada tahun ini yang diperkirakan berada dalam kisaran 2,6%-2,7% dari produk domestik bruto.

“Jadi, misal lulusan SMK dan SMA perlu di-upgrade sedikit untuk disambungkan pada peluang-peluang pekerjaan yang sekarang kan diarahkan ke konstruksi dan manufaktur,” kata Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper