Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Emas dan Tembaga Newmont Nusa Tenggara Melonjak

Sepanjang tahun lalu, Tambang Batu Hijau yang dioperasikan PT Newmont Nusa Tenggara berhasil mencetak kenaikan produksi emas dan tembaga secara signifikan.
Lokasi penambangan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat/Antara-Prasetyo Utomo
Lokasi penambangan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA-Sepanjang tahun lalu, Tambang Batu Hijau yang dioperasikan PT Newmont Nusa Tenggara berhasil mencetak kenaikan produksi emas dan tembaga secara signifikan.

 

Berdasarkan laporan keuangan 2015 Newmont Mining Corporation, induk usaha Newmont Nusa Tenggara, yang dikutip Jumat (19/2/2016) tambang tersebut menghasilkan emas sebanyak 676.000 ounce atau jauh melebihi produksi pada 2014 yang hanya sebanyak 76.000 ounce. Sebanyak 328.000 ounce akan diatribusikan kepada perusahaan induk.

 

Lonjakan juga terjadi pada produksi tembaga yang naik dari 71.000 ton pada 2014 menjadi 224.000 ton pada tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 109.000 ton ditribusikan kepada perusahaan induk.

 

Signifikannya perbedaan tingkat produksi antara 2014 dan 2015 tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah pada saat itu. Januari 2014, pemerintah mulai memberlakukan larangan ekspor mineral mentah yang sempat mengganggu kegiatan operasi di Batu Hijau.

 

Namun, memasuki pertengahan tahun, pemerintah akhirnya memberi kelonggaran kepada perusahaan tambang yang sudah melakukan pengolahan untuk bisa ekspor. Newmont Nusa Tenggara termasuk di dalamnya.

 

Namun, meskipun realisasi produksi pada 2015 melonjak, tahun ini produksinya diproyeksikan mulai menurun.

 

Berdasarkan outlook keuangan dan operasi 2016, produksi emas di Batu Hijau pada tahun ini diperkirakan sebanyak 525.000 ounce hingga 575.000 ounce. Dari jumlah tersebut, sebanyak 250.000 hingga 275.000 akan diatribusikan kepada perusahaan induk.

 

Hal yang serupa juga berlaku untuk tembaga. Pada tahun ini, produksi tembaga dari Batu Hijau diproyeksikan sebanyak 170.000 ton hingga 190.000 ton. Dari jumlah tersebut, 80.000 ton sampai 100.000 ton akan diatribusikan ke perusahaan induk.

 

"Tembaga yang bisa diatribusikan diharapkan antara 120.000 hingga 160.000 ton di 2016 dan 2017 sebelum menurun jadi sekitar 70.000 ton hingga 110.000 ton di 2018. Penurunan ini disebabkan menipisnya kadar bijih pada fase 6 di Batu Hijau pada 2018," kata manajemen dalam laporannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper