Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia produk dan sistem keamanan, Gunnebo Indonesia, menargetkan pertumbuhan sebesar 10% pada tahun ini. Untuk mencapai angka tersebut, ia menetapkan strategi untuk fokus pada pertumbuhan profit.
"Pada umumnya, pertumbuhan harus lebih tinggi dari inflasi. Paling tidak dua sampai tiga poin lebih tinggi dari inflasi. Saya rasa 10% adalah angka yang konsisten," kata Sacha de La Noe, Vice President Asia Pacific Region Gunnebo Security Group, pada Bisnis, Selasa (26/1/2016).
Saat ini pabrik Gunnebo Indonesia yang berlokasi di Cibitung telah memenuhi kapasitas produksi sebesar 30.000 unit dan mampu merealisasikan dengan jumlah yang sama pada 2015 dengan serapan 330 tenaga kerja.
Indonesia merupakan pasar terbesar kedua setelah India Di Asia Pasifik untuk produk security system. Hingga saat ini Gunnebo mengandalkan produk fire system atau sistem kebakaran yang banyak digunakan oleh korporasi dan pabrik dengan pangsa pasar paling mendominasi.
Di samping itu, produk yang akan dikembangkan ke depan adalah cash management, yaitu mesin kasir mandiri yang bisa secara otomatis membaca uang kertas .
"Beberapa tahun yang akan datang ekspektasi kami untuk ekspor cash management tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Asia Pasifik, tapi juga Eropa," katanya.
Meski tidak ada rencana untuk menambah pabrik, Gunnebo Indonesia akan melakukan efisiensi sehingga menghasilkan output lebih banyak lagi. Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa perusahaannya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari kuartal I dan II.
"Saya melihat bahwa Indonesia memiliki permasalahan pada sektor ekonomi makro. Meski begitu, kami sudah meraih pertumbuhan yang baik di Indonesia tahun lalu," katanya.