Bisnis.com, LEMBANG -- Pemerintah melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian mendorong peternak sapi perah rakyat di Indonesia untuk membentuk sedikitnya 50 Sentra Peternakan Rakyat (SPR) pada tahun ini untuk mempercepat peningkatan produksi susu di Tanah Air.
Di Indonesia, kata Prof. Muladno, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, banyak peternak susu sapi perah, namun belum ada terbentuk Sentra Peternakan Rakyat.
Pada 2014, kata Muladno, populasi sapi perah di Indonesia berjumlah 483.000 ekor dengan produksi rata-rata 10 liter per ekor per hari. Produksi itu masih rendah dan perlu ditingkatkan 1 liter per tahun.
“Sentra Peternakan Rakyat merupakan pendekatan pembangunan, kekompakan antar propinsi, dan antar negara, karena peternak di Indonesia kecil-kecil dan sendiri-sendiri,” kata Muladno, pada acara Reunion peserta program Fonterra Dairy Scholarship di Lembang, Jabar, Selasa (12/1/2016) sore.
Pemerintah, katanya, akan menfasilitasi pembentukan SPR dan membantu sekitar Rp3 miliar per satu SPR untuk membangun fasilitas yang diperlukan. Di Indonesia diperkirakan terdapat 50 SPR. Tujuannya untuk mempercepat terwujudnya swasembada susu di Tanah Air.
Pada tahun ini, katanya, total anggaran APBN untuk pelaksanaan program di Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mencapai Rp2,3 triliun yang diperuntukan antara lain untuk SPR, dan penyedian sapi induk. “Program SPR baru dimulai tahun ini,” kata pejabat tersebut.