Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Program MBG, Mentan Amran Minta Produksi Susu Segar Digenjot

Kementan meminta agar kapasitas produksi susu dalam negeri meningkat untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (11/11/2024)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (11/11/2024)

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) meminta agar kapasitas produksi susu dalam negeri meningkat untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton.

Menurut Amran, angkanya meningkat dengan adanya program MBG yang menambah kebutuhan sebesar 3,6 juta ton susu segar.

“Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, yaitu sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi,” kata Amran dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (15/2/2025).

Namun, dengan tambahan kebutuhan dari program MBG, kata dia, maka kekurangan produksi susu segar menjadi 8,5 juta ton dan 0,88 juta ton daging sapi.

Alhasil, pemerintah berkomitmen untuk mendukung investasi luar negeri di sektor susu. Dalam hal ini, Amran menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan berbagai insentif kebijakan, mulai dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif, serta asuransi usaha peternakan.

Kementan pun telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang dapat digunakan untuk investasi peternakan susu skala besar, di antaranya Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan. Lalu, Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah.

Di samping itu, lanjut Amran, pemerintah juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.

Dia menilai, keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, melainkan juga infrastruktur yang memadai.

“Pemerintah berkomitmen untuk membangun akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik yang stabil, serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini,” tuturnya.

Adapun saat ini, pemerintah terus mendorong masuknya investasi luar negeri untuk peternakan sapi. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan.

Untuk diketahui, pada tahun ini, Kementan menargetkan untuk bisa mendatangkan 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor pendaging. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper