Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Makanan dan Minuman Andalan Pertumbuhan Non Migass 2016

Sektor industri makanan dan minuman menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan industri non-migas 2016, yang dipatok sebesar 5,7%-6,1%.
Industri makanan minuman andalan pertumbuhan industri non migas 2016./JIBI
Industri makanan minuman andalan pertumbuhan industri non migas 2016./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA --  Sektor industri makanan dan minuman menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan industri non-migas 2016, yang dipatok sebesar 5,7%-6,1%.

"Motornya adalah industri makanan dan minuman yang pertumbuhannya diproyeksi sebesar 7,4% -- 7,8% tahun depan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Saleh mengatakan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang selalu positif dan permintaan yang tinggi menjadi alasan industri ini diandalkan.

Diketahui, pertumbuhan industri makanan minuman pada triwulan III/ 2015 mencapai 7,94%, lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2014 sebesar 10,14%.

Namun, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap industri agro meningkat pada periode yang sama menjadi 5,58% pada 2015 dari 4,84% pada 2014.

Sementara itu, kontribusi industri agro terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada periode yang sama 2015 meningkat 0,92%  menjadi sebesar 8,22% dari 7,30% pada 2014.

Selain itu, Industri kimia, farmasi dan obat tradisional juga diandalkan dalam meraih pertumbuhan industri 2015, yang diharapkan tumbuh 8,5% -- 8,7% Kemudian, industri barang logam dan peralatan listrik diharapkan juga menjadi pendongkrak pertumbuhan industri dengan pertumbuhan 8,0 % -- 8,2%.

Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, optimisme pencapaian target pertumbuhan industri tersebut juga didorong banyaknya investasi sektor industri yang masuk selama dua tahun terakhir. "Tahun depan banyak investasi yang mulai berproduksi. Kami yakin hal ini juga bisa mendorong pertumbuhan industri," ujar Syarif.

Selain itu, tambah Syarif, paket kebijakan deregulasi yang diluncurkan pemerintah dinilai akan mampu mendongkrak pertumbuhan industri, sekaligus pertumbuhan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper