Bisnis.com, JAKARTA—PT Sulawesi Mining Investment menyatakan telah menambah nilai investasi senilai total US$740 juta untuk pembangunan pabrik stainless steel berkapasitas 1 juta ton dan smelter ferro chrome berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.
Alexander Barus, Chief Executive Officer Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), mengatakan keputusan menambah nilai investasi ini diambil pada Oktober 2015 guna memuluskan proses mendapatkan fasilitas tax holiday.
“Pak Menkeu bilang kalau smelter SMI digabung dengan pabrik stainless steel, kami akan diberi tax holiday, maka sejak 6 Oktober 2015 kami bangun. Nilai pabrik stainless steel mencapai US$100 juta dan ferro chrome US$640 juta,” tuturnya Selasa (15/12/2015).
Pembangunan smelter ferro chrome, lanjutnya, dibutuhkan sebagai bahan campuran membuat stainless steel, dengan porsi 60% nickel pig iron dan 40% chrome. Kelak saat beroperasi 2018 bahan baku chrome ore akan didatangkan dari Zimbabwe.
Penambahan investasi yang telah mendapatkan izin prinsip Penanaman Modal Asing di Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan No. Surat 2966/1/IP/PMA/2015 ini disepakati oleh investor lokal dan China.
Menurutnya, pemilik saham lokal bertekad menjaga kepercayaan investor China yang telah mendapatkan kredit dari China Development Bank senilai US$4 miliar. Kesediaan pinjaman seiring dengan penandatanganan kerja sama antara Presiden Xi Jinping dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sekarang isunya bukan masalah pajak. Kalaupun diberi tax holiday tidak pengaruh signifikan, karena operasional pertama pasti rugi, apalagi sekarang harga nikel tengah anjlok. Tetapi kami menjaga kepercayaan investor China, yang ketika pabrik diresmikan, Presiden Jokowi juga menjanjikan pemberian tax holiday,” tuturnya.