Bisnis.com, DENPASAR - Bali meraup devisa sebesar US$7,92 juta dari ekspor berbagai jenis perhiasan (permata) selama bulan Oktober 2015, meningkat 37,55% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat US$5,76 juta.
"Demikian pula perolehan devisa sebesar US$7,92 juta itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya bertambah 23,58%, karena Oktober 2014 hanya mengantongi US$6,41 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar, Rabu (16/12/2015).
Dia mengatakan hasil kerajinan perhiasan itu mampu memberikan andil sebesar 16,3% dari total perolehan ekspor nonmigas Bali pada Oktober 2015 mencapai US$48,64 juta, meningkat 21,49% dibanding bulan sebelumnya yang hanya US$40,03 juta.
Permata dalam berbagai jenis perhiasan untuk wanita hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali paling banyak diserap pasaran Singapura yakni 23,57%, menyusul Jepang 18,71% dan Australia 13,47%.
Selain itu juga menembus pasaran Amerika Serikat 8,31%, Jerman 3,32%, Prancis 0,26%, Belanda 4,7% dan sisanya 10,08% menembus berbagai negara lainnya.
Panasunan Siregar menambahkan hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (disain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar, selain menembus pasaran luar negeri juga sangat diminati wisatawan mancanegara dalam liburannya ke Pulau Dewata.
Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil pengrajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu