Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Kayu Bakau Papua Kantongi Sertifikat FSC

Perusahaan hutan alam, PT Bintuni Utama Murni Wood Industries yang berlokasi di Papua mengantongi sertifikat pengelolaan hutan yang bertanggung jawab dari Forest Stewardship Council (FSC).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan hutan alam, PT Bintuni Utama Murni Wood Industries yang berlokasi di Papua mengantongi sertifikat pengelolaan hutan yang bertanggung jawab dari Forest Stewardship Council (FSC).

PT BUMWI merupakan perusahaan pertama di Papua yang memperoleh sertifikat FSC.

Sertifikat tersebut diperoleh perusahaan pemegang izin pemanfaatan kayu hutan alam di kawasan bakau ini di tengah kekhawatiran global mengenai penyebaran kebakaran hutan di Indonesia.

Muljadi Tantra, Deputi Direktur PT BUMWI, mengatakan sertifikat FSC di bidang pengelolaan hutan lestari diperoleh perusahaan pada Agustus 2015. Adapun PT BUMWI telah memegang izin konsesi selama 27 tahun.

"Ini merupakan konsesi hutan pertama di Papua yang mendapatkan sertifikasi tersebut," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Jumat (6/11).

Menurutnya, pengelolaan hutan bersertifikat FSC didasarkan pada seperangkat prinsip dan kriteria terkait yang memastikan bahwa hutan dikelola untuk memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, ekologi, budaya dan spiritual bagi generasi saat ini dan yang akan datang.

Konsesi hutan alam bakau milik PT BUMWI terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat seluas 82.120 hektare. Dengan luasan tersebut, PT BUMWI merupakan pemegang konsesi hutan bakau terbesar di dunia.

PT BUMWI memproses kayu bakau menjadi chip kayu untuk pasar pulp & paper di Asia. Selain produksi, perusahaan juga mendorong konservasi dengan memastikan bahwa habitat untuk spesies dilindungi, seperti kuskus Gray (Phalanger orientalis) dan walabi Dusky (Thylogale brunii), terjaga dan berkelanjutan.

Di tempat lain di Papua, empat konsesi hutan dengan luas total 706.000 ha sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi FSC. Langkah tersebut dapat memastikan bahwa pada 2016 terdapat cukup pasokan kayu merbau (Intsia bijuga) bersertifikat.

Saat ini, terdapat 31 konsesi hutan di Indonesia yang mengantongi sertifikasi penuh FSC dengan luas konsesi mencapai 2.028.655 ha dan 6 konsesi hutan dengan bersertifikat Control Wood seluas 2.695.840 ha. Dari jumlah tersebut, 1.821.517 ha areal tersertifikat merupakan hutan alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper