Bisnis.com, JAKARTA—Pengusaha truk mengusulkan model pengangkutan barang melalui pelayaran rute pendek atau short sea shipping dengan membawa bagian box truk saja yang diangkut oleh kapal. Sistem itu dapat menghemat komponen pembiayaan dari sisi pengemudi, bahan bakar, perawatan kendaraan, dan menambah utilisasi truk.
Wakil Ketua Bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan pengemudi dapat lebih produktif daripada sekadar ikut dalam perjalanan menuju tujuan di kapal. Dia menyebutkan risiko nilai penyusutan barang juga semakin kecil. Truk yang masuk ke kapal setidaknya memiliki depresiasi sekitar Rp1 miliar, sementara box truk hanya Rp200 juta—Rp 300 juta.
“Risikonya kecil. Pertama kendaraan kan jadi enggak butuh asuransi, kita hanya butuh asuransi barang saja,” ucapnya dalam acara diskusi Kesiapan Transportasi Multimoda Dalam Mendukung SSS, di Puslitbang Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Dia menjelaskan saat ini tingkat utilisasi kendaraan truk di Indonesia tergolong rendah yaitu rata-rata jarak tempuh 50.000 km per tahun. Untuk mencapai 1 juta km diperlukan waktu 20 tahun. Sedangkan utilisasi truk di Thailand mencapai 120.000 km per tahun sehingga usia truk di Thailand maksimal 8 tahun.
“Driver-nya enggak ikut kapal tinggal antar-jemput saja. Produktivitas pengemudi meningkat. Terus ketika mobil jalan terus ngambilin box, kilometer utilisasi kendaraan dia juga membaik,” katanya.