Bisnis.com, JAKARTA—PT Waskita Toll Road menargetkan penandatanganan akta pembentukan badan usaha patungan bersama Perusda Bali untuk membangun empat ruas tol baru di Bali dapat dilakukan pekan depan.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, pembentukan anak usaha tersebut disegerakan agar proses studi kelayakan atau feasibility study (FS) dapat dilanjutkan dengan lebih efektif. Dengan adanya kepastian kerjasama tersebut, tuturnya, keterlibatan daerah menjadi lebih jelas dalam kesepakatan bisnis bersama.
“Dulu kan sudah ada pra-FS dengan hasilnya ada beberapa alternatif trase. Kita harus pilih alternatif yang paling layak secara bisnis. Dibentuk dulu badan usaha patungannya biar yang kerjakan nanti sama-sama dengan daerah,” katanya saat dihubungi, Senin (12/10/2015).
Herwi mengatakan hasil studi kelayakan tersebut menjadi syarat untuk mengajukan izin sebagai prakarsa ruas tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Empat ruas yang diprakarsai Waskita Toll Road akan menghubungkan kawasan Bali Selatan—Barat—Utara. Kempat ruas jalan tol tersebut meliputi Kuta—Canggu—Tanah Lot—Soka (28km), Soka—Pekutatan (25,1 km), Pekutatan—Gilimanuk (54,4 km), dan Pekutatan—Lovina (46,7 km).
Berdasarkan hasil pra-FS, ada tiga alternatif trase untuk pembangunan tol tersebut, terutama untuk ruas Kuta—Canggu—Tanah Lot—Soka. Ketiganya yakni trase 1 yang mengacu pada RTRW, trase 2 yang melewati pantai, dan trase 3 dengan memanfaatkan alur sungai.
Alternatif yang melewati sungai mendapat bobot tertinggi dan secara ekonomis paling memungkinkan untuk digarap, sebab menuntut pembebasan lahan yang lebih minim.
“Lahan di Bali kan sangat mahal, jadi bisa-bisa perhitungan bisnisnya tidak kena sehingga jadi tidak layak lagi tol ini. Jadi, harus lebih teliti kita mendalami analisis bisnisnya,” katanya.
Herwi mengatakan komposisi modal nantinya masing-masing PT Waskita Toll Road 75% dan Perusda Bali 25%. Modal awal yang akan disetor seusai penandatanganan pembentukan badan usaha totalnya adalah Rp5 miliar.