Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: Ekonomi Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dipangkas

Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi China dan penurunan harga komoditas yang diiringi oleh volatilitas pasar keuangan global mendorong Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi sejumlah negara
Pertumbuhan ekonomi Indionesia dipangkas Bank Dunia./JIBI-Nurul Hidayat
Pertumbuhan ekonomi Indionesia dipangkas Bank Dunia./JIBI-Nurul Hidayat

Indonesia

Bank Dunia memangkas proyeksi laju produk domestik bruto Indonesia pada tahun depan dari 5,5% menjadi 5,3%.

Adapun estimasi pertumbuhan ekonomi RI tahun ini sebesar 4,7% tetap dipertahankan dengan perkiraan kinerja konsumsi rumah tangga 4,7%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 3,7%, belanja pemerintah 2,1%, serta ekspor dan impor masing-masing -0,2% dan -3,2%.

Dalam East Asia and Pacific (EAP) Update, Bank Dunia menjelaskan perkiraan proyeksi PDB itu mempertimbangkan tiga komponen yaitu konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

Ndiame Diop, Ekonom Utama World Bank untuk Indonesia, mengatakan ekspor berpeluang untuk pulih secara perlahan setelah terkoreksi turun sepanjang tahun ini, bahkan nilai pengapalan barang dan jasa ke luar negeri ini diperkirakan melesat hingga 4,7% dari level tahun ini yang negatif 0,2%.

"Ada potensi rebound karena tahun ini permintaan barang dari Indonesia oleh China sangat terpukul. Tahun depan, besar peluang terjadi stabilisasi permintaan dari China,” katanya di Jakarta, Senin (5/10/2015).

Selain itu, Indonesia juga perlu terus memikirkan dan menjalankan diversifikasi ekspor karena negara-negara yang menjadi mitra dagang utama perekonomian mereka masih terbelit masalah.

Ekonom Bank Dunia Elitza Mileva menyebutkan ekspektasi pertumbuhan global yang menguat akan memberi energi bagi kinerja ekspor dari Indonesia, sekalipun pelemahan China dan harga komoditas masih menjadi tantangan utama bagi pemerintah.

Namun, kata Elitza, laju pertumbuhan ekspor tidak benarbenar bisa diharapkan. “Tentu saja tidak akan sekencang ketika commodities boom, mungkin hanya tersisa kurang dari setengah,” tuturnya.

Terkait dengan belanja pemerintah, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Destry Damayanti menuturkan pemerintah harus menggunakan segala daya untuk mempercepat penyerapan anggaran dan realisasi proyek-proyek infrastruktur.

Menurutnya, kecepatan realisasi belanja pemerintah pada tiga bulan terakhir pada tahun ini bisa memulihkan level keyakinan pelaku usaha dan konsumen domestik.

“Dalam jangka pendek, pemerintah harus menjadi pemantik bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya mengembalikan keyakinan konsumen dan produsen.

Hanya dengan ini, tren pelambatan diatasi, dan kita bisa berharap laju PDB 2016 menanjak,” kata Destry dalam risetnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia (6/10/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper