Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kahfi Riza memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2024 akan mencapai 5,03% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024 akan didorong oleh konsumsi rumah tangga, produksi di lapangan usaha yang masih ekspansi, serta mobilitas dan penyelenggaraan Pemilu, meski di tengah kondisi kebijakan suku bunga yang ketat, juga diberlakukannya blokir anggaran belanja kementerian dan lembaga (k/l) oleh Kementerian Keuangan.
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2024 akan berada di level 5,03%,” katanya kepada Bisnis, Minggu (5/5/2024).
Kahfi menjelaskan, dari sisi konsumsi rumah tangga, perekonomian Indonesia kuartal I/2024 diperkirakan akan mendapatkan dorongan positif dari momentum Ramadan dan persiapan menjelang Idulfitri.
Beberapa sektor yang kerap mencatatkan pertumbuhan tinggi selama 2 tahun terakhir akibat pemulihan mobilitas juga diprediksi masih akan mencatatkan pertumbuhan mendekati dua digit selama 2024.
Konsumsi rumah tangga yang kuat juga tercermin dari penjualan ritel Februari 2024 yang tumbuh 3,6% secara tahunan, juga merupakan pertumbuhan tertinggi sejak setahun lalu.
Baca Juga
Dari sisi lapangan usaha, Kahfi mengatakan bahwa aktivitas produsen untuk memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadan tercermin dari peningkatan PMI Manufaktur dari 52,7 menjadi 54,2 pada Maret 2024.
“Perkembangan tersebut mengindikasikan ekspansi dari lapangan usaha untuk memenuhi kenaikan permintaan,” jelasnya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 mencapai 5,17% secara tahunan.
“Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran bulan Ramadan, periode peningkatan permintaan secara musiman, dari kuartal kedua di tahun sebelumnya ke kuartal pertama di tahun ini,” katanya.
Josua menjelaskan, pergeseran bulan Ramadan yang jatuh pada kuartal pertama 2024 menyebabkan efek low-base, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi.
Selain itu, peningkatan pengeluaran terkait dengan pemilihan presiden 2024 jug semakin mendorong pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik.
Berdasarkan komponen pengeluaran, Josua pun memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal I/2024 akan meningkat sejalan dengan permintaan musiman selama bulan Ramadan, bertepatan dengan pemberian tunjangan hari raya (THR).