Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAEXPO 2015: Indonesia Masih Andalkan Pasar China

Pemerintah Indonesia masih mengandalkan China sebagai sasaran ekspor pada masa mendatang, meskipun masih mencatatkan defisit besar dalam neraca perdagangan kedua negara.
PAMERAN CAEXPO 2015: Sejumlah petugas keamanan berbaris menuju arena pameran dagang China Asean Expo ke-12 2015 di Nanning Convention Center, Nanning Guangxi China.   Adapun peserta pameran dari Indonesia antara lain PT Qwords Company, PT Natural Indowood, PT Liany (perusahaan kerajinan perak) dan PT Cahaya Mas Global Kopi. Ajang yang dibuka resmi 18-21 September 2015 ini diliput 205 media dari 22 negara dan dihadiri 1.226 jurnalis./Bisnis.com-Fahmi Ahmad
PAMERAN CAEXPO 2015: Sejumlah petugas keamanan berbaris menuju arena pameran dagang China Asean Expo ke-12 2015 di Nanning Convention Center, Nanning Guangxi China. Adapun peserta pameran dari Indonesia antara lain PT Qwords Company, PT Natural Indowood, PT Liany (perusahaan kerajinan perak) dan PT Cahaya Mas Global Kopi. Ajang yang dibuka resmi 18-21 September 2015 ini diliput 205 media dari 22 negara dan dihadiri 1.226 jurnalis./Bisnis.com-Fahmi Ahmad

Bisnis.com, Nanning-Guangxi, CHINA--Pemerintah Indonesia masih mengandalkan China sebagai sasaran ekspor pada masa mendatang, meskipun masih mencatatkan defisit besar dalam neraca perdagangan kedua negara.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan perdagangan luar negeri Indonesia masih lebih banyak dilakukan dengan China. Meskipun defisit besar, tuturnya, hampir seperempat dari total ekspor Indonesia menuju China.

"Kelihatannya ke depannya masih lebih besar dengan China. Tetapi kita harus pikirkan betul apa yang harus diekspor ke China," kata Mendag Thomas Lembong seusai pembukaan China Asean Expo ke-12 di Nanning Convention Center, Guangxi China, Jumat (18/9/2015).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan RI dengan China mencapai US$48 miliar pada akhir 2014. Indonesia masih mencatatkan defisit senilai US$13 miliar.

Mendag Thomas Lembong menyebutkan dirinya berharap produk-produk ekspor ke China merupakan barang yang bernilai tambah dan tak hanya mengandalkan produl komoditas.

"Kita harus meningkatkan diri, daya saing kita dan harua menawarkan sesuatu yang istimewa dan tidak hanya barang mentah saja," ujarnya.

Melalui kemasan yang bagus, ujar Thomas, produk Indonesia akan mendapatkan tempat di hati importir.

"Saya sangat optimistis, misalnya dengan produk perhiasan, kain, dan sekarang apalagi generasi muda tentu mencari sesuatu yang eksotis. Dengan keanekaragaman budaya, tentunya banyak yang bisa kita tawarkan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper