Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan pihak ilmuwan harus "turun gunung" guna membantu percepatan proses kelayakan dan detil pembangunan sektor infrastruktur sejak awal.
"Wapres juga menegaskan ilmuwan dan perekayasa harus turun gunung untuk membantu perencanaan dari awal," kata Indroyono dalam acara perencanaan dan pembangunan sektor energi dan pertambangan di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Menko Maritim juga menginginkan BPPT dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) harus dapat bersinergi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur sebelum tahun anggaran baru dimulai.
Indroyono juga mengungkapkan, BPPT yang memiliki lebih dari 2.400 tenaga kerja yang terdiri dari S1 hingga S3 yang siap melaksanakan instruksi guna mempercepat proses studi kelayakan untuk proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air.
Acara kesepakatan bersama PT Pertamina bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dinilai sejalan dengan Peraturan Presiden No 5/2006.
Dalam perpres tersebut, pemanfaatan gas ditargetkan sebesar 30% serta energi baru dan terbarukan menjadi 17 persen dari total pasokan energi nasional pada 2025.
Kesepakatan bersama itu mencakup pengkajian dan penerapan teknologi di bidang migas serta energi baru dan terbarukan berikut sistem pendukung yang diperlukan.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan sebagai perusahaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan bersaing secara kompetetif di lingkungan bisnis energi domestik hingga global, Pertamina dituntut dapat terus berinovasi dan mencari teknologi baru.
Selain mengandalkan kemampuan sendiri, ujar dia, Pertamina sangat terbuka bekerja sama dengan mitra kerja yang berkompetensi tinggi khususnya di bidang energi, utamanya migas serta energi baru dan terbarukan.
"Kami tentu saja sangat bangga dapat bekerja sama dengan BPPT yang telah menjadi ikon bagi pengembangan teknologi berbagai bidang di Indonesia," katanya.
Melalui kerja sama ini, menurut Dwi, diharapkan dapat dihasilkan inovasi-inovasi baru di bidang teknologi migas, energi baru dan terbarukan, serta berikut sistem pendukungnya.[]