Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Gagal, Proyek Food Estate Merauke Harus Jadi Pertaruhan

Kementerian Pertanian dinilai harus dapat membuktikan keberhasilan program pencetakan sawah atau yang biasa disebut food estate yang saat ini tengah dikembangkan di Merauke, Papua.
Sawah/Antara
Sawah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian dinilai harus dapat membuktikan keberhasilan program pencetakan sawah atau yang biasa disebut food estate yang saat ini masih dikembangkan di Merauke, Papua.

Pasalnya, Ketua Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menyampaikan dalam sejarah panjang implementasi program food estate, Kementerian Pertanian belum pernah mencatatkan keberhasilan.

“Kita tidak lupa saat beberapa waktu lalu pemerintah juga membangun beberapa food estate di Ketapang dan Bulungan dengan biaya yang tidak sedikit. Keduanya saat ini terbengkalai bahkan menjadi padang alang-alang,” jelas Andreas dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Andreas mengisahkan pemerintah pernah berenca membangun proyek lahan gambut 1 juta hektare di Kalimantan Tengah pada 1997. Saat itu, dengan rata-rata impor beras per tahun saat itu sebesar 2 juta ton dan produktivitas 2 ton beras per hektar, proyek ini sempat menjadi tumpuan harapa untuk setop dari ketergantungan impor.

Tak setengah-setengah, untuk menjalankan proyek tersebut pemerintah menggelontorkan Rp3 triliun. Sayangnya, proyek tersebut mandeg dan bahkan pemerintah kembali mengalokasikan Rp3 triliun untuk merahabilitasi lahannya.

“Hingga setahun kemudian yaitu tahun 1998 yang berhasil dikembangkan hanya 31.000 hektare dengan transmigran sebanyak 13.500 kepala keluarga. Berbarengan dengan itu, 56 juta meter kubik kayu lenyap,” kata Andreas yang juga merupakan Guru Besar IPB.

Selain itu, ada pula proyek fooed estate yang dikembangkan di Ketapang, Kalimantan Barat dan Bulungan, Kalimantan Timur yang masing-masing direncanakan seluas 100.000 hektare.

“Yang di Ketapang ini rencananya 100.000 hektare tapi riilnya hanya 100 hektare dan akhirnya sekarang tidak dikembangkan. Yang di Bulungan juga 100.000 hektare, lalu jadi 50.000 hektare, lalu turun lagi 1.000 hektare. Kalau sekarang dilihat di sana itu tumbuh alang-alang,” terangnya.

Seperti diketahui, Kementan tengah mengembangkan program food estate di Merauke pada lahan seluas 1 juta hektare yang dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Muhammad Syakir sebelumnya menyampaikan produksi di wilayah tersebut akan digunakan terutama untuk memenuhi pangan masyarakat wilayah timur.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahkan menargetkan produksi food estate Merauke nantinya dapat diekspor dan memberikan nilai ekonomi khusus pada masyarakat setempat.

Negara yang menjadi target ekspor yang sudah dilangsungkan diskusinya misalnya Arab Saudi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper