Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Baja Mengadu ke WTO Atas Kebijakan Dagang China

Pelaku industri baja akan mengajukan petisi ke World Trade Organization terkait unfair trading yang dilakukan China.
Pelat baja/indonesian.carbon-steelplate.com
Pelat baja/indonesian.carbon-steelplate.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri baja akan mengajukan petisi ke World Trade Organization terkait unfair trading yang dilakukan China.

Direktur eksekutif The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Hidajat Triseputro mengatakan anggota South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI) telah sepakat untuk memprotes kebijakan yang diterapkan pemerintah China yaitu memberlakukan tax rebate untuk produk hilir dan kemudian untuk ekspor produk hulu diberi beban tinggi.

“Dalam meeting SEASI kemarin, sudah ada keberatan dari anggota. Ini ada unfair trade yang notabene dilakukan oleh partner ACFTA [Asean-China Free Trade Area]. Ini jadi concern bersama, bagaimana kita bisa bertahan di regional,” ujarnya, Selasa (23/6/2015).

Dia mengatakan dengan kebijakan yang diberlakukan pemerintah tersebut, tidak ada negara di dunia yang bisa melawan. Asosiasi baja di Turki, Eropa, Amerika Latin dan Amerika Serikat juga sudah membuat petisi yang memprotes kebijakan tersebut.

Selain itu, kebijakan bea masuk most favourable nationdinilai masih tanggung sebab praktiknya hanya mengamankan sektor hulu. Padahal, perlu ada harmonisasi agar penyelematan tersebut simultan dari hulu ke hilir.

“Kalau hilir sudah terproteksi dari serbuan impor, daya beli mereka kan ada. Sehingga hulu terbantu. Ini lagi diproses agar ada lanjutan ke hilir,” kata Hidajat.

Masalah lain menurut Hidajat adalah ketersediaan bahan baku dalam negeri. Dia mengatakan banyak produsen yang mengimpor produk semi jadi. Hal ini membuat industri menjadi kurang kompetitif.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar industri hulu bisa mengolah bahan baku secara bertahap.

“Soal bahan baku, ini akan terus diperbaiki agar secara bertahap bisa mengurangi impor. Harusnya sumber utama dari dalam negeri sudah bisa diproduksi,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa industri baja Tanah Air sudah bisa memproduksi banyak jenis produk. Dia berharap agar seluruh lapisan masyarakat dan instansi pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper