Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biodiesel B35 Sedot Dana Sawit Rp18,32 Triliun Sepanjang 2023

BPDPKS melaporkan realisasi pembayaran insentif program Biodiesel B35 mencapai Rp18,32 triliun sepanjang 2023.
Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melaporkan realisasi pembayaran insentif program Biodiesel B35 atau bauran Solar dengan 35% bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak sawit mencapai Rp18,32 triliun sepanjang 2023. 

Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan, realisasi insentif program mandatori B35 itu diambil sebagian dari pungutan ekspor (PE) sawit tahun lalu yang mencapai Rp32,29 triliun.

“Pembayaran insentif biodiesel tahun 2023 sebesar Rp18,32 triliun,” kata Achmad saat dihubungi, Sabtu (27/4/2024). 

Di sisi lain, Achmad mengatakan, proyeksi kebutuhan dana insentif biodiesel B35 tahun ini bakal naik ke angka Rp28,5 triliun. Sementara itu, PE sawit yang dapat terkumpul diproyeksikan mencapai Rp27,3 triliun. 

Saat itu, kata dia, selisih antara harga indeks pasar (HIP) BBN jenis biodiesel dengan HIP minyak Solar diproyeksikan rata-rata sebesar Rp2.516 per liter. Hitung-hitungan itu belum memasukan variabel ongkos angkut dan pajak pertambahan nilai (PPN). 

“Faktor yang memengaruhi antara lain harga minyak bumi dunia dan harga ekspor CPO keluar negeri,” tuturnya. 

Sementara itu, realisasi pembayaran insentif biodiesel B35 sepanjang triwulan pertama 2024 mencapai Rp1,39 triliun. 

Adapun, volume realisasi penyaluran biodiesel B35 pada triwulan pertama 2024 mencapai 2,86 juta kiloliter atau 21,37% dari kuota yang ditetapkan sebesar 13,41 juta kiloliter saat ini. 

Sementara realisasi penyaluran biodiesel B35 pada periode yang sama tahun sebelumnya berada di level 2,55 juta kiloliter. 

“Ada tren kenaikan dari segi konsumsi sebesar 1,37% dari tahun 2023 ke 2024 pada periode bulan yang sama,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana kepada Bisnis, Kamis (25/4/2024).

Selain itu, tren realisasi penyaluran fatty acid methly ester atau FAME mengalami peningkatan sepanjang Januari hingga Maret 2024, jika dibandingkan dengan triwulan pertama 2023. 

Kementerian ESDM memperkirakan tren konsumsi biodiesel B35 pada triwulan selanjutnya akan cederung mengalami kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper