Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Lesu, Bisnis Logistik Indonesia Turun 8%

Pertumbuhan usaha logistik nasional melambat bahkan cenderung mengalami penurunan 7% - 8% selama periode Januari-April 2015 akibat lesunya kegiatan perdagangan ekspor-impor maupun antar pulau.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan  usaha logistik nasional melambat bahkan cenderung mengalami penurunan 7% - 8% selama periode Januari-April 2015 akibat lesunya kegiatan perdagangan ekspor-impor maupun antar pulau.

Ketua Umun Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi terpuruknya kegiatan ekonomi global maupun domestik saat  ini yang kemudian berimbas pada merosotnya kegiatan logistik melalui angkutan laut di Tanah Air.

 
“Indikator yang paling sederhana yakni hampir 45% armada truk maupun trailer berbagai jenis di pelabuhan utama di Indonesia saat ini tidak beroperasi karena tidak ada muatan yang bisa diangkut".


“Kalau aktivitas logistik sudah terkena imbasnya otomatis hampir semua sektor usaha lainnya ikut melambat. Faktor dominan akibat pengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (12/5).

Dia mengatakan pelambatan aktivitas logistik di suatu negara menjadi indikator melambatnya pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan sebab usaha logistik dan transportasi merupakan urat nadi perekonomian.

Menurutnya, penurunan aktivitas logistik di Indonesia hingga 8% itu berdasarkan laporan pelaku  usaha anggota ALFI yang menangani kegiatan logistik angkutan laut.

Sedangkan untuk kegiatan logistik melalui angkutan udara, masih relatif tumbuh karena adanya aktivitas pembelian secara langsung (e-commerce).

“Indikator yang paling sederhana yakni hampir 45% armada truk maupun trailer berbagai jenis di pelabuhan utama di Indonesia saat ini tidak beroperasi karena tidak ada muatan yang bisa diangkut,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper