Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel Diprediksi Tetap Tumbuh Meski Lesu

Sejumlah kalangan memprediksi tingkat keterisian kamar akan tetap meningkat hingga akhir 2015. Prospek yang menjanjikan juga mendorong pengembang melakukan ekspansi pembangunan hotel di daerah.
Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah kalangan memprediksi tingkat keterisian kamar akan tetap meningkat hingga akhir 2015. Prospek yang menjanjikan juga mendorong pengembang melakukan ekspansi pembangunan hotel di daerah.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, per Agustus 2015 tingkat keterisian kamar hotel rata-rata di 27 provinsi mencapai 55,61%, lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus 2014 sebesar 52,02%. Level ini juga secara konsisten juga menanjak sejak 2012.
 
Data BPS menunjukkan, Bali, Yogyakarta, dan Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat keterisian yang tertinggi dan mencatat pertumbuhan yang konsisten sejak tiga tahun terakhir. (lihat tabel).
 
Director Research & Advisory Cushman & Wakefiled Indonesia, Arief Rahardjo, mengatakan tingkat keterisian hotel akan tetap baik kendati pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.
 
"Permintaan positif untuk aktivitas MICE berukuran kecil dan sedang mendorong pemilik hotel untuk mengembangkan hotel bintang 3 dan bintang 4," ujarnya dalam riset yang dikutip bisnis.com, Selasa (20/10/2015).
 
Dia mengimbuhkan, tingkat keterisian kamar hotel bintang tiga diprediksi mencapai 60,8%. Sementara itu, okupansi hotel bintang empat dan bintang lebih akan lebih tinggi, masing-masing 64% dan 63,7%.
 
Secara khusus, Cushman mencatat di Jakarta per semester I 2015 tingkat okupansi hotel bintang tiga, empat, dan lima masing-masing mencapai 55,2%, 59,3%, dan 58,9%.
 
Di sisi lain, Arief memprediksi tarif rata-rata per kamar kan mengalami tekanan seiring pasokan kamar baru yang cukup melimpah. Tarif rata-rata per malam untuk satu kamar di hotel bintang tiga mencapai Rp386.370. Adapun, untuk hotel bintang empat dan bintang lima masing-masing mencapai Rp791.370 dan Rp1,85 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper