Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEREKONOMIAN LESU: Industri Kurangi Karyawan Hingga 25%

Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini berdampak pada pengurangan jumlah karyawan - karyawan kontrak dan outsourcing - di sejumlah perusahaan industri hingga 25%.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /WD-Bisnis.com
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /WD-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini berdampak pada pengurangan jumlah karyawan - karyawan kontrak dan outsourcing - di sejumlah perusahaan industri hingga 25%.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Haryadi B Sukamdani mengakui hingga saat ini industi masih terpukul oleh perlambatan ekonomi. Ditambah lagi dengan berbagai beban operasional dan peningkatan beban pajak.

BACA: Awas! Tanda Krisis Moneter 1998 Terulang Kembali Kian Nyata

Di sisi lain, daya beli masyarakat juga terus tergerus, kondisi itu tersebut seolah membuat industr terpukul dari dua sisi sehingga mau tidak mau harus melakukan efisiensi, salah satunya melalui pengurangan jumlah karyawan.

“Hampir semua sektor manufaktur maupun jasa terutama ritel baik ritel mal, pusat belanja maupun outlet melakukan pengurangan karyawan karena menurunnya daya beli yang berdampak pada penurunan omzet," katanya Kamis (28/5)

Dia berharap kondisi akan membaik pasca Lebaran. Pemerintah pun diharapkan dapat segera mengeksekusi belanja pemerintah serta merelaksasi berbagai kebijakan untuk penyelamatan perekonomian.

Direktur PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk, Lenny D Trianjayani mengatakan saat ini pihaknya tidak menambah jumlah karyawan untuk menggantikan karyawan yang sudah pensiun.

"Kami mendorong setiap karyawan untuk lebih multitasking dalam bekerja," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Editor : Yusran Yunus

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper