Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat menilai, Pemerintah RI tidak perlu lagi membangun pelabuhan baru sebagai pengganti proyek pelabuhan Cilamaya Karawang Jawa Barat yang sudah dibatalkan oleh pemerintah.
Pemerintah justru harus mengembangkan pelabuhan eksisting seperti Pelabuhan Cirebon untuk mengantisipasi pertumbuhan arus kapal dan barang dimasa mendatang.
"Tidak usah dibangun sama sekali pengganti Cilamaya akan lebih bagus, apalagi jika ini menyangkut penggunaan APBN terhadap proyek pengganti pelabuhan tersebut," ujar Direktur National Maritime Institute (Namarin) Jakarta, Siswanto Rusdi,kepada Bisnis,hari ini,Rabu (29/4).
Siswanto menegaskan, kendala pengembangan pelabuhan Cirebon karena terbatasnya kedalaman kolam dan alur pelabuhan yang saat ini hanya -5,5 m low water spring (LWs).
"Kendala itu bisa saja diatasi dengan pendalaman alur dan kolam sehingga kapal besar bisa masuk pelabuhan Cirebon,"paparnya.
Dia mengatakan,Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta masih dapat dioptimalkan pemanfaatannya jika semua instansi dan stakeholder terkait komitmen menekan dwelling time agar lalu lintas barang dijamin lancar.
"Optimalkan saja Priok, sehingga kita tidak perlu mencari penopang-nya. Kalau mau mengcover antisipasi arus barang hinterland Jawa Barat bisa dikembangkan pelabuhan Cirebon,"paparnya.
Pengembangan Pelabuhan Cirebon Jawa Barat membutuhkan dana mencapai Rp.2 triliun untuk mendukung program tol laut seiring dengan antisipasi pertumbuhan arus kapal dan barang serta mengurangi beban jalan raya di pantai utara jawa atau Pantura.
Menurut General Manager Pelindo II cabang Pelabuhan Cirebon, Hudadi Soerja Djanegara, Pelabuhan Cirebon cukup potensial di kembangkan mengingat daerah industri atau hinterland-nya juga mendukung.
Dia mengatakan, kebutuhan dana hingga Rp.2 triliun tersebut untuk pengembangan pelabuhan Cirebon tahap I (2015-2020) yang meliputi al; reklamasi seluas 50 Ha, pendalaman kolam pelabuhan maupun alur hingga -12 mLw, serta penyiapan dermaga tambahan seluas 19.200 M2 untuk menampung kegiatan bongkar muat barang jenis curah cair dan peti kemas.