Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pacu Simbiosis Pengusaha Besar dengan Kecil di Industri Sawit

Kementerian Pertanian menyatakan terus mendorong kerja sama antara pengusaha besar dengannkecil dalam pengembangan industri kelapa sawit.

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pertanian menyatakan terus mendorong kerja sama antara pengusaha besar dengan
kecil dalam pengembangan industri kelapa sawit.

Mukhti Sardjono, Staf Ahli bidang Pengembangan Lingkungan Kementerian Pertanian mengatakan lebih dari 40% perkebunan kelapa sawit di Indonesia dimiliki oleh perusahaan kecil dengan produktivitas dan kemampuan manajemen yang rendah. 

"Ini merupakan salah satu kendala dalam pengembangan industri kelapa sawit. Oleh karena itu, pemerintah mendorong para perusahaan besar untuk dapat membina kerja sama dengan para pengusaha kecil tersebut," tuturnya di Jakarta, Senin (27/4/2015). 

Dalam kesempatan yang sama, kalangan dunia usaha menddukung program pemerintah dalam pengembangan industri hijau berkelanjutan. 

Hermant Bakshi, President Director Unilever Indonesia, mengatakan perusahaan saat ini tengah mengembangkan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Sumatra Utara, dengan investasi senilai Rp2 triliun. 

"Sebagai bentuk komitmen Unilever dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan, kami mendirikan pabrik di KEK Sei Mangkei yang memungkinkan untuk mengontrol traceability dan segregasi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan," katanya. 

Menurutnya, perusahaan menetapkan target bisnis yang ambisius dengan terus berusaha mengurangi dampak buruk dari bisnis terhadap lingkungan serta meningkatkan manfaat sosial kepada masyarakat.

Oleh karena itu, unilever mengeluarkan tiga target utama dalam pengembangan , yaitu mengurangi hingga separuh dampak lingkungan yang ditimbulkan, memasok 100% bahan baku dari sumber yang berkelanjutan serta membantu satu miliar orang di seluruh dunia

"Untuk melakukan tindakan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper