Bisnis.com, JAKARTA-- Pemancangan tiang perdana program sejuta rumah akan digelar pada 30 April 2015 dengan konsep telekonferensi di delapan wilayah terpilih antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.
Ketua Pelaksana Program Pencanangan Sejuta Rumah Untuk Rakyat Heroe Soelistiawan mengatakan program sejuta rumah akan dibangun di 33 provinsi. Namun seremonialnya hanya digelar di 18 provinsi dengan melibatkan 240.000 unit rumah.
"Dari 18 provinsi yang digelar seremonial, hanya ada 8 wilayah terpilih untuk mewakili telekonferensi," katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (27/3/2015).
Menurutnya, perhelatan telekonferensi tidak perlu digelar di seluruh provinsi. Pasalnya, delapan wilayah terpilih itu merupakan kawasan yang paling siap bangun mulai dari tahapan perizinan hingga kondisi fisik wilayah.
Siaran teleokonferensi itu yang nantinya menjadi bukti kepada publik bahwa pemerintah, pemda dan seluruh stakeholder [pengembang dan perbankan], serius dengan program sejuta rumah, tutur Heroe, yang juga merupakan Direktur Utama Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan-Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS).
Sementara itu, pusat seremonial pemancangan tiang perdana akan dilakukan di Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah. Pemerintah akan membangun dua menara rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Perhelatan tersebut sekaligus digelar dalam rangka menyambut hari buruh nasional pada 1 Mei mendatang.
"Acara di Semarang nanti akan diresmikan langsung oleh Pak Presiden Joko Widodo. Namun bagaimana prosedurnya masih kami rapatkan," ujarnya.
Prosedur tersebut sedang dibahas dengan menerima masukan pengembang yang tergabung dalam beberapa asosiasi. Mereka mengusulkan presiden membuat semacam prasasti sejuta rumah atau dengan membunyikan sirine sebagai tanda dimulainya program tersebut.
Adapun asosiasi yang turut menyemarakkan acara tersebut antara lain REI (Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia), APERNAS (Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat). Selain itu, ada juga dari AP2ERSI (Asosiasi Perhimpunan Penghuni Rusun Indonesia), ASPPRIN (Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia).