Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pariwisata Siap Sambut Turis dari Negara Bebas Visa

Gabungan Industri Pariwisata Nasional mengaku siap menyambut pengunjung dari berbagai negara yang telah dibebaskan visa ke Indonesia.
turis Jakarta, monas / bisnis.com
turis Jakarta, monas / bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Pariwisata Nasional mengaku siap menyambut pengunjung dari berbagai negara yang telah dibebaskan visa ke Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Nasional (Gipi) Didien Junaedy mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapabilitas baik itu sumber daya manusia atau pun industri sendiri sebagai persiapan untuk menyambut turis mancanegara tersebut.

"Kapabilitas sudah ada, tinggal meningkatkan saja karena peningkatannya akan signifikan," katanya seusai konferensi pers Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Fair 2015 di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Dia mengatakan persiapan tersebut harus dilakukan di seluruh sektor, terutama pariwisata, transportasi, keamanan dan lainnya. "Untuk destinasi kita harus berani mengembangkan beyond (di luar Bali)," katanya.

Didien mengatakan dengan pembebasan visa bagi 45 negara tersebut merupakan strategi yang tepat yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.

"Di sejumlah negara menerapkan pembebasan visa bagi 100 negara, kita baru 15, oleh karena itu ini adalah salah satu strategi yang menguntungkan karena 10 juta wisatawan itu bukan main-main," katanya.

Menurut Didien, meskipun potensi kerugian negara akibat pemasukan dari visa berkurang akan tertutupi dengan pendapatan dari wisatawan tersebut di berbagai sektor.

"Multiplier effect-nya ada, meskipun tidak masuk secara langsung, tapi akan tersebar ke sektor transportasi dengan pembelian tiket, perdagangan atau pun industri kreatif dengan oleh-oleh," katanya.

Dalam kesempatan sama, Staf Ahli Menteri Perhubungan Agus Edi Susilo menargetkan pertumbuhan penumpang pesawat mencapai 15% dari yang sebelumnya pada 2014 hanya 5%.

"Itu harapan kami di tengah perlambatan ekonomi semakin menurun, harapannya ada recovery ditambah masyarakat kelas menengah kita semakin meningkat," katanya.

Dia mengatakan akan memperbaiki fasilitasi transportasi, terutama transportasi udara di bandara, seperti ruangnya yang akan lebih diperluas agar memberikan kenyamanan kepada penumpang. "Kita juga akan berkoordinasi dengan teman-teman dari imigrasi dan instansi terkait pemerintah lainnya," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk memperketat keamanan di fasilitas transportasi menyambut lonjakan pengunjung pasca kebijakan dibebaskan visa bagi 45 negara.

Negara-negara yang mendapatkan pembebasan visa, di antaranya Asia, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Dari wilayah Asia-Pasifik, ada Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Dari Amerika, ada Kanada, Selandia Baru, dan Meksiko.

Dari wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika hampir semua negara mendapat pembebasan visa. Di antaranya Rusia, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, dan Swedia. Ada pula Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Republik Cek, Qatar, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper