Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melambung Tinggi di Januari, Ekspor Perhiasan Merosot Tajam di Februari

Kinerja ekspor perhiasan dan permata RI terkoreksi cukup dalam pada periode Februari 2015, setelah pada periode Januari 2015 mengalami lonjakan tinggi.
Dengan kondisi ekonomi dunia yang masih lesu, menurutnya, belum akan ada kabar gembira untuk mendorong ekspor perhiasan dan permata. /Bisnis.com
Dengan kondisi ekonomi dunia yang masih lesu, menurutnya, belum akan ada kabar gembira untuk mendorong ekspor perhiasan dan permata. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor perhiasan dan permata RI terkoreksi cukup dalam pada periode Februari 2015, setelah pada periode Januari 2015 mengalami lonjakan tinggi.

Ekspor produk perhiasan dan permata asal RI sempat melambung tinggi pada Januari 2015 dengan nilai sebesar US$768,5 juta, naik 61,77% dibanding Desember 2014 dan naik sebesar 116,97% dibanding Januari 2014.

Namun, prestasi komoditas tersebut tidak berlangsung lama. Kinerja ekspor perhiasan dan permata terkoreksi cukup dalam pada Februari 2015 dengan penurunan sebesar 29,94% dari periode Januari 2015 atau setara nilai ekspor US$538,4 juta. Kendati demikian, nilai tersebut sedikit lebih tinggi dibanding periode Februari 2014 sebesar US$505,8 juta.

Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) Leo Hadi Loe mengatakan melesatnya kinerja ekspor pada Januari lalu hanya bersifat musiman, sehingga penurunan pada Februari merupakan hal yang sangat wajar.

“Permintaan banyak dipengaruhi event khusus ,seperti ketika imlek, ada lonjakan permintaan yang cukup tinggi di China dan Hongkong. Begitu juga dengan ekspor ke Dubai yang mengalami peningkatan menjelang lebaran,” kata Leo.

Even musiman itu memberi dampak besar karena negara China dan Hong Kong menjadi negara tujuan ekspor utama bagi Indonesia. Beberapa tahun terakhir, sambungnya, negara-negara Timur Tengah, terutama Uni Emirat Arab dan India menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi produsen perhiasan Indonesia.

Kinerja ekspor perhiasan mengalami penurunan pada Februari karena sudah melewati buying season pada bulan sebelumnya. Sementara itu, kenaikan harga, tidak memberikan efek terlalu besar bagi penurunan permintaan produk tersebut di pasar global.

Sementara itu, dengan kondisi ekonomi dunia yang masih lesu, menurutnya, belum akan ada kabar gembira untuk mendorong ekspor perhiasan dan permata seperti pada periode Januari 2015. Kondisi negara tujuan ekspor seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang yang belum stabil menjadi faktor utama.

“Secara umum dengan kondisi dunia  yang masih lesu ini, akan sulit. Karena kalau kita mau dorong, pasar tidak bisa telan itu,” ujar Leo. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper