Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Alasan investasi Indonesia Kalah dari Negara Lain

Wakil Presiden Jusuf Kalla memaparkan tiga alasan mengapa investasi di Indonesia tidak sebaik negara lain.
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla memaparkan tiga alasan mengapa investasi di Indonesia tidak sebaik negara lain.

Wapres JK mengatakan untuk mencapai investasi Rp2.500 triliun dalam 5 tahun, Indonesia harus membangun sistem yang memudahkan perizinan investasi.

"Kita dalam tahap persaingan, tidak ada lagi memaksa orang datang ke sini. Kalau tidak diladeni dengan baik, investor bisa lari ke Thailand atau Vietnam," ujar JK di kantor BKPM, Selasa (24/2).

Menurutnya, ‎ada tiga hal mengapa investasi di Indonesia tidak sebaik di negara lain.

Pertama, infrastruktur Indonesia kurang memadai. Akibatnya, ongkos logistik membengkak lantaran biaya birokrasi dan angkut barang di pelabuhan yang tinggi.

"Kita akan bikin tol di mana-mana, jalan biasa, dan perbaiki pelabuhan. Di sektor energi, kita akan bangun 35.000 Mw," kata JK.

Kedua, hambatan tingginya suku bunga di Indonesia. JK mengatakan suku bunga bank di Indonesia merupakan salah satu yang termahal di Asia.

Wapres berharap penurunan BI Rate berlanjut, setelah diturunkan Bank Indonesia pada Selasa (17/2) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%.

"Ketiga birokrasi. Urusan di departemen, di daerah. Itu  butuh waktu, menjengkelkan ‎dan membosankan," imbuh JK.

Dia mencontohkan untuk mengantongi izin kehutanan dan pembangkit listrik dibutuhkan waktu 1-2 tahun.‎

Namun, dengan bergulirnya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, JK menargetkan seluruh perizinan yang paralel dapat rampung dalam 6 bulan.

‎JK menambahkan PTSP bukanlah hal yang baru. Sekitar 30 tahun lalu, sistem serupa pernah diterapkan namun tidak berjalan lantaran ego sektoral dan kedaerahan.

"‎Harus mudahkan yang paling gampang penyelesaian birokrasi ini. BKPM memang awalnya diciptakan seperti ini. Kita harus kembali semangat tim nasional," pungkas JK.

Tahun ini pemerintah menargetkan investasi langsung sebesar Rp519,5 triliun. Adapun hingga 2019, total investasi diharapkan dapat mencapai Rp3.500 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper